Wisudawan IAI Al-Khoziny Sidoarjo Diingatkan Memperkuat Mental dan Spiritual
Senin, 19 Agustus 2024 | 17:00 WIB

Ketua Kopertais IV Prof Akhmad Muzaki saat wisuda ke-27 program sarjana dan pascasarjana IAI Al-Khoziny Buduran di Ballroom Hotel Utami, Sidoarjo, Ahad (18/08/2024). (Foto: NOJ/ Sutrisno Akbar)
Sutrisno Akbar
Kontributor
Sidoarjo, NU Online Jatim
Institut Agama Islam (IAI) Al-Khoziny Buduran Sidoarjo menggelar wisuda ke-27 program sarjana dan pascasarjana di Ballroom Hotel Utami, Sidoarjo, Ahad (18/08/2024). Kegiatan itu diikuti pimpinan IAI Al-Khoziny dan Yayasan Al-Khoziny Sidoarjo, serta ribuan undangan wali wisudawan.
Dalam kesempatan ini, Ketua Kopertais Wilayah IV Prof Akhmad Muzaki menyampaikan, agar senantiasa para wisudawan menguatkan mental dan spiritual ketika terjun ke masyarakat maupun dunia kerja.
"IPK tinggi, cumlaude atau menjadi wisudawan terbaik itu memang penting, tetapi itu tidak menjadi jaminan ketika masuk di dunia kerja. Karena selalu ada gap antara ruang kuliah dan ruang kerja," ungkapnya.
Pria yang juga Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tersebut menyampaikan, kekuatan dan ketahanan mental serta spiritual lebih dibutuhkan ketika terjuan ke tengah-tengah masyarakat atau ruang publik.
"Di dalam dunia kerja, persaingan dan kompetisi bisa terjadi dengan cara apapun dan kepada siapapun. Di sini yang dibutuhkan adalah kekuatan mental kita untuk tetap bertahan atau disingkirkan," terangnya.
Sekretaris MUI Jatim tersebut berpesan kepada para mahasiswa agar senantiasa selalu menghadirkan akhlak dalam setiap langkah dan tujuan untuk berbakti dan mengabdi di masyarakat.
"Cantik dan ganteng bisa diedit, tapi tidak dengan akhlaknya. Pintar itu bonus, tapi menjaga akhlak dan akidah itu lebih penting," jelasnya.
Prof Muzakki juga tak lupa berpesan agar berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Sebab, jejak digital di dunia maya yang bersifat negative akan berdampak buruk di masa depan, terutama saat hendaknya menjadi pejabat publik atau orang penting.
"Hari ini kita memasuki ruang digital. Jika suatu saat kita punya angan-angan menjadi pejabat publik maka jejak digital kita bisa direkam dengan mesin pencari data. Hindari ujaran kebencian, menistakan agama, dan Pancasila. Semoga kesuksesan memudahkan langkah kita, karena sukses itu dijemput bukan dinanti," pungkasnya.
Terpopuler
1
Innalillahi, KH M Syafi’ Misbah Pengasuh Pesantren Al Hidayah Tanggulangin Sidoarjo Wafat di Makkah
2
Khutbah Jumat: Ibadah Kurban dan Ikhtiar Meneguhkan Silaturahim
3
Makna Idul Adha: dari Ritual Agama menuju Revolusi Kepedulian
4
3 Amalan Sunnah Istimewa di Hari Tasyrik
5
Khutbah Idul Adha: 3 Hikmah Hari Raya Kurban
6
Grand Final Duta Kampus Unisma 2025, Representasi Menuju WCU
Terkini
Lihat Semua