Jakarta, NU Online Jatim
Pimpinan Pusat Perguruan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PP PSNU) Pagar Nusa mengadakan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) pada 4-6 Maret 2022. Kejurnas dilangsungkan di Wisma Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Ciloto, Cianjur, Jawa Barat.
Ketua Umum Pagar Nusa, M Nabil Haroen pada sambutannya melalui daring, Jumat (4/3/2022) mengatakan Kejuaraan Nasional Pagar Nusa merupakan ajang yang paling tinggi di lingkungan Pagar Nusa. Kejurnas sangat dinanti para pesilat Pagar Nusa baik yang berada di dalam dan luar negeri.
"Meski dalam suasana Covid-19 PP Pagar Nusa tetap menyelenggarakan Kejurnas dan Festival IV. Kejurnas kali ini diselenggarakan melalui daring dan luring. Untuk sesi daring (virtual) diikuti sebanyak 22 kontingen dan Jawa Tengah menjadi provinsi dengan jumlah atlet terbanyak yang memeragakan jurus," kata Gus Nabil sapaan akrabnya.
Ia mengatakan kejurnas kali ini merupakan kejurnas keempat. Pada priode masa khidmah 2017-2022 yang dinahkodai Nabil Haroen ini sudah menyelenggarakan kejurnas sebanyak dua kali.
"Alhamdulillah pada periode ini masa khidmah 2017-2022 kita bisa menyelenggarakan dua kali Kejuaraan Nasional. Ini merupakan capaian yang harus kita pertahankan supaya dengan kejuaraan-kejuaraan seperti ini kita bisa menghasilkan atlet-atlet yang berkualitas yang bisa membawa harumnya nama Pagar Nusa, nama Nahdlatul Ulama, dan tentunya nama Indonesia," ujarnya.
Kejuaraan nasional kali ini, lanjut Gus Nabil, dilaksakan dalam dua sesi yaitu sesi daring dan sesi luring. Menurutnya, di tengah-tengah pandemi Covid-19 ini memang ada banyak hal yang harus disesuaikan untuk mengurangi persebaran Covid-19, sehingga dari sisi penonton dan dari sisi jumlah orang yang hadir di arena tentu harus kita sangat kurangi untuk memenuhi atau menyesuaikan dengan protokol kesehatan," kata anggota Komisi IX DPR RI ini.
Oleh karenanya, lanjut dia, pada sesi yang sifatnya tidak tanding dilaksanakan secara daring. "Ini merupakan kejurnas daring yang pertama yang dilakukan Pagar Nusa," imbuhnya.
Gus Nabil mengaku melihat banyak sekali adaptasi-adaptasi yang harus dilakukan oleh para pendekar Pagar Nusa. Namun, dirinya juga bersyukur karena dengan kejurnas yang sifatnya daring ini juga bisa membangkitkan atau melahirkan partisipasi tidak hanya dari pengurus wilayah seluruh Indonesia, namun juga dari pimpinan cabang istimewa di luar negeri.
Diharapkan kejurnas akan menghasilkan atlet terbaik dengan penjurian yang adil dan profesional.
"Alhamdulillah kita harapkan hasil dari kejurnas yang virtual ini betul-betul bisa menghasilkan atlet terbaik. Saya juga berharap para dewan wasit juri bisa betul-betul bisa menghasilkan penjurian yang profesional yang adil sehingga betul-betul bisa melahirkan atlet-atlet yang bermutu dan berkualitas," kata Gus Nabil.
Ia mengatakan betul-betul menaruh kepercayaan yang tinggi kepada dewan wasit juri yang sudah disiapkan panitia. "Ke depan saya berharap kejuaraan yang bersifat virtual atau daring ini dapat kita perbaiki lagi dapat, kita maksimalkan lagi sehingga betul-betul menjadi kejuaraan terbaik untuk kita," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Ketua Panitia Kejurnas dan Festival Pagar Nusa IV, Sastro Adi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut mensukseskan dan mendoakan, sehingga acara ini dapat berjalan dengan lancar.
"Terima kasih berbuih buih, matur nuwun berdaun-daun kepada semua pihak yang membantu terselenggaranya festival ini, khususnya kepada Kemenaker dengan tempatnya yang luar biasa, team audio visual dengan profesionalitasnya, awak media dan tentunya ini adalah berkah ketersambungan do'a kita kepada para muasis Pagar Nusa, sesepuh Pagar Nusa yang senantiasa berada di dalam hati kita semua," katanya.
Ia mengatakan, sudah sekian lama masyarakat, termasuk para pendekar Pagar Nusa 'bertanding' melawan pandemi Covid-19. Bermacam usaha dan ikhtiar terbaik telah dilakukan bersama. Seluruh elemen bangsa juga bersatu padu dengan segenap kemampuan yang ada untuk bisa melewati masa sulit ini.
Para pendekar Pagar Nusa dengan mantra La ghaliba illa billah, lanjut dia, telah menancapkan keyakinan bahwa sesungguhnya kemenangan, pertolongan dan kekuatan hanya semata dari Allah. Namun, ikhtiar untuk tetap sehat jiwa dan raga, baik di masa pandemi atau tidak, sudah menjadi suluk (upaya) bersama.
"Menjaga silaturahim antarpendekar Pagar Nusa dengan pertandingan persahabatan, kejuaraan, dan gelanggang- gelanggang silat, seolah menjadi hari raya bersama," tutup Sastro Adi.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
PCNU Nganjuk Apresiasi 7 Kader Lolos Beasiswa Keagamaan PWNU Jatim
2
Resmi Dilantik, Fatayat NU Magetan Miliki Program Unggulan Mahabah
3
Tidak Menghadiri Undangan Pernikahan Sebab Tak Punya Uang, Bolehkah?
4
Paradoks Palestina: Dukungan Muslim yang Pincang
5
Peduli Lingkungan, MWCNU dan Banser di Bangkalan Bersih-bersih Pelabuhan
6
Kedung Cinet, Merasakan Eksotisme Miniatur Grand Canyon di Jombang
Terkini
Lihat Semua