• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Pantura

Pelajar NU di Lamongan Ditekankan Ketahui Sejarah Ke-NU-an

Pelajar NU di Lamongan Ditekankan Ketahui Sejarah Ke-NU-an
Acara Ngobrol Bareng PAC IPNU-IPPNU Sarirejo, Lamongan dengan Gus Minahul Mubin. (Foto: NOJ/M Idris Muzaki)
Acara Ngobrol Bareng PAC IPNU-IPPNU Sarirejo, Lamongan dengan Gus Minahul Mubin. (Foto: NOJ/M Idris Muzaki)

Lamongan, NU Online Jatim

Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Sarirejo melaksanakan puncak peringatan Hari santri 2021 dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara diisi dengan ngobrol bareng dengan aktivis NU Lamongan, Gus Minahul Mubin. Kegiatan dipusatkan di Pendopo Kecamatan Sarirejo, Lamongan, Rabu (03/11).

 

Gus Minahul Mubin dalam penyampaiannya mengingatkan, agar pelajar NU tidak buta sejarah ke-NU-an yang terjadi di masa lalu. “Bahwa, NU 40 tahun lalu seakan-akan tidak diberikan ruang, dibungkam, dan dibatasi ruang geraknya oleh pemerintah saat itu," ujarnya.

 

Instruktur Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) Lamongan itu menambahkan, bahwa ditetapkannya Hari Santri pada tanggal 22 Oktober ialah bukti bahwa kemerdekaan Indonesia ini merupakan peran kiai NU, santri NU, dan pemuda NU.

 

“Hal tersebut merupakan kondisi yang berbeda dengan masa lalu. Meski hingga saat ini pemerintah belum menetapkan Hari Santri sebagai hari libur nasional,” terangnya.

 

Oleh karenanya, tugas pelajar NU agar terus menggelorakan spirit perjuangan dalam berkhidmat di Nahdlatul Ulama, serta mencintai tanah air. Bahkan, tidak hanya menanamkan spirit Hubbul Wathan Minal Iman, tapi lebih kepada Al-Wathan fii Qulubina.

 

“Artinya, tidak hanya semangat mencintai bangsa dan tanah air, akan tetapi kecintaan tersebut mendarah daging sebagai bentuk nasionalisme dan patriotisme, melalui kiprah para ulama dan kiai kita bersama,” jelasnya.

 

Sementara Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sarirejo, KH Ja'far Rodhi berpesan, agar pelajar membekali dirinya dua hal, yakni keilmuan dan ketakwaan.

 

Menurutnya, sebagai santri dan pelajar NU hendaknya pandai dan pintar menyaring informasi agar terpengaruh kelompok tertentu, apalagi dengan masifnya pergerakan dunia digital saat ini.

 

“Semoga kita semua terus dijaga oleh Allah SWT. Terus semangat belajar, berjuang, dan bertakwa. Karena hal itulah yang paling penting bagi IPNU-IPPNU," ujarnya.

 

Di samping itu, Ketua PAC IPNU Sarirejo, Abdur Rohim menyebutkan, dalam mengawali kegiatan akan dilakukan rutinan sebulan sekali yang akan ditempatkan di balai-balai desa. “Karena sudah banyak yang melaksanakan rutinan di mushala dan masjid, maka kami melakukan inisiatif berbeda,” tuturnya.

 

 

Hal tersebut agar gerakan dakwah yang dilakukan elemen NU merata di berbagai tempat, dan tidak terpusat di mushala atau masjid saja. “Dalam agenda ini juga akan dilakukan diskusi dan jagongan untuk mengasah kemampuan para kader,” pungkasnya.


Pantura Terbaru