Pantura

Pesan Refleksi Ketua GP Ansor Lamongan di Harlah ke-91

Jumat, 25 April 2025 | 15:00 WIB

Pesan Refleksi Ketua GP Ansor Lamongan di Harlah ke-91

Ketua PC GP Ansor Lamongan, H Mohammad Muhlisin. (Foto: NOJ/ISt)

Lamongan, NU Online Jatim

Gerakan Pemuda (GP) Ansor telah berusia 91 tahun pada tanggal 24 April. Sejarah telah mencatat bahwa Kelahiran GP Ansor diwarnai oleh semangat perjuangan, nasionalisme, pembebasan, dan epos kepahlawanan.


Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ansor Kabupaten Lamongan, H Muhammad Muhlisin mengatakan, Hari Lahir (Harlah) kali ini mengusung tema ‘Satu Barisan Membangun Negeri’.


"Makna ini sangatlah penting bagi kader-kadernya untuk menilai dengan strategis," ujarnya saat dihubungi, Kamis (24/04/25).


Menurutnya, dalam menggerakkan roda organisasi, GP Ansor membekali dirinya dengan sikap kehati-hatian, kejelian, kecermatan serta kearifan dalam memahami dinamika serta isyarat zaman, sebagaimana kaidah fikih tasharruful imam manuthun bil maslahah roiyah yakni kebijakan seorang pemimpin haruslah berlandaskan kepada kemaslahatan orang banyak atau masyarakat. 


“Sehingga, ketika GP Ansor berusaha melakukan penguatan terhadap ideologi kader, visi-misi, interpretasi, persepsi dan orientasi organisasi, maka sudah sepatutnya jika ditindaklanjuti melalui gerakan, tindakan, aksi dan reaksi organisasi,” terangnya.


Dengan demikian, formulasi idealitas dan realitas di atas diharapkan dapat melahirkan sikap proaktif, kritis, humanis, professional, dan inovatif untuk melahirkan perkembangan dan mewujudkan perubahan, sebagai jawaban atas dinamika realitas zaman yang terus bergerak. Berangkat dari persoalan-persoalan tersebut, maka upaya reformulasi ideologi serta realisasi kaderisasi menjadi sebuah keniscayaan.


"Sudah saatnya semua pengurus Ansor itu mengurus organisasi Ansor, bukan malah menjadi urusan bagi Ansor apalagi justru menjadi benalu bagi kemajuan Ansor. Kader Ansor harus bisa menjadi cermin bagi kader-kader organisasi lain,” tegasnya.


Pihaknya menjelaskan, jelang satu Abad usia Ansor hendaknya kini bisa mengisi kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk kebesaran Ansor agar bersiap memasuki perubahan global di era Society 5.0 seperti sekarang, sehingga organisasi Ansor sudah tidak lagi dipandang sebelah mata.


“Asnor harus berjalan sesuai dengan visinya, yaitu terwujudnya GP Ansor yang teguh dan mandiri sebagai pengawal eksistensi Islam Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) dan mengawal pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” paparnya.


Sementara itu, untuk para kader Ansor khususnya di Kabupaten Lamongan, Muhlisin berpesan agar selalu solid dalam berbagai hal. Lantaran, hiruk pikuk tantangan ke depan akan semakin banyak. "Kurang lebih sama, jaga kebersamaan dalam menghadapi tantangan kedepannya," tandasnya.