Resmi Dilantik, 2 PMII di IAINU Tuban Masifkan Solidaritas dan Kolaborasi
Ahad, 4 Mei 2025 | 15:00 WIB

Prosesi pelantikan dwi Rayon PMII Cokrojoyo dan Kusumoyudho Komisariat Makhdum Ibrahim IAINU Tuban. (Foto: NOJ/Dhahrul Mustaqim)
Dhahrul Mustaqim
Kontributor
Tuban, NU Online Jatim
Pengurus Dwi Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cokrojoyo dan Kusumoyudho Komisariat Makhdum Ibrahim Institut Agama Islam Nahldatul Ulama (IANU) Tuban resmi dilantik di Gedung Makhdum Ibrahim Kampus IAINU Tuban pada Sabtu (03/05/2025). Kegiatan bertajuk ‘Mengintensifkan Solidaritas dan Kolaborasi untuk Kepemimpinan yang Inklusif’ ini menjadi momentum memperkuat komitmen kader PMII dalam menjalankan amanah organisasi.
Selain pelantikan, kegiatan juga dimeriahkan dengan talkshow inspiratif yang menghadirkan Asfiyak Nur Akhlis, pengurus Kopri PB PMII Bidang Kaderisasi, dan Mahfudz Muntaha, alumni PMII Makhdum Ibrahim sekaligus jurnalis Jawa Pos Radar Tuban.
Ketua Rayon PMII Cokrojoyo, Khoirin Nur Imamah mengatakan, pelantikan ini bukan sekadar seremonial, melainkan wujud tanggung jawab moral bersama untuk mewujudkan kepemimpinan yang inklusif.
“Tema solidaritas dan kolaborasi ini menjadi landasan kami untuk membangun organisasi yang dilihat banyak orang sebagai teladan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Rayon PMII Kusumoyudho Nabilul Fatih menyebut, PMII ini adalah wadah untuk berproses dan berbagi ilmu yang beragam. Ia mengajak seluruh kader untuk terus belajar dan berkontribusi demi memajukan organisasi.
“PMII adalah tempat di mana kita saling memperkaya wawasan dan pengalaman,” tuturnya.
Senada, Ketua Komisariat PMII Makhdum Ibrahim, Roviq Wahyudin menyoroti pentingnya musyawarah dalam pengambilan keputusan. Ia menegaskan, solidaritas dalam PMII bukan hanya kata-kata, tetapi nilai yang terpatri dalam teks baiat sejak Mapaba hingga PKL.
“Sekali kita mengucap baiat, komitmen itu abadi. Kami bukan hanya prioritas, tetapi sahabat selamanya,” tegasnya.
Roviq juga menitipkan pesan kepada para pengurus baru agar momentum pelantikan ini tidak berhenti sebagai seremonial semata, melainkan menjadi langkah awal untuk memperkuat solidaritas, membangun kolaborasi, dan meneguhkan kepemimpinan yang inklusif demi kemajuan PMII Makhdum Ibrahim ke depan.
“Jangan pernah merasa sendiri di PMII. Sekali Mapaba, kita adalah sahabat selamanya,” pesannya.
Terpopuler
1
Sound Horeg Diharamkan, Ini Penjelasannya
2
Pondok Besuk Pasuruan: Sound Horeg Hukumnya Haram
3
Sejarah dan Alasan Muharram sebagai Bulan Pertama Tahun Hijriyah
4
Pesantren Miftahul Huda Doho Madiun Ulang Tahun Ke-10, Kini Dirikan SMP
5
Holiday Pesantren Darun Nun, Tempat Liburan Edukatif yang Menyenangkan bagi Santri Cilik
6
Tingkatkan Kompetensi Guru, LP Ma’arif NU Blitar Gelar Workshop Deep Learning
Terkini
Lihat Semua