Surabaya, NU Online Jatim
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengaku sangat berduka atas meninggalnya salah satu tokoh terbaik bangsa, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif. Almarhum wafat pada Jumat (27/05/2022) pagi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Gus Muhaimin mengatakan, Buya Syafii adalah satu dari sedikit putra bangsa yang hingga ujung usianya sangat konsisten. Yakni memberikan sumbangsih pemikiran, tenaga, dan berbagai hal yang dimilikinya untuk kepentingan bangsa dan umat.
”Semua orang menyaksikan betapa luar biasanya apa yang beliau perbuat untuk bangsa ini, baik ketika menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah, termasuk ketika sudah tidak menjabat. Beliau tidak pernah memikirkan dirinya sendiri, tapi yang dipikirkan adalah kepentingan bangsa dan masyarakat luas,” tuturnya.
”Beliau sosok yang bersahaja, negarawan yang berintegritas. Kita semua generasi muda harus melanjutkan perjuangan dan mimpi-mimpi beliau untuk menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang bermartabat, banyak yang mementingkan kesejahteraan warganya,” urainya.
Ketua Umum PKB ini bahkan memiliki kesan tersendiri terhadap sosok Buya Syafii. Ketika Gus Muhaimin menemui Buya Syafii pada acara pengambilan sumpah jataban hakim konstitusi di Istana Negara, Jakarta, 13 Agustus 2018 silam, Buya Syafii menyebut Gus Muhaimin dengan sebutan the real politician (politikus sejati).
Gus Muhaimin menganggap apa yang disampaikan Buya Syafii kala itu sebagai candaan, namun sekaligus harapan dan motivasi agar dirinya bisa benar-benar menjadi politisi yang bisa memberikan manfaat untuk masyarakat dan bangsa.
”Saya secara pribadi, dan juga selaku Wakil Ketua DPR RI dan Ketua Umum DPP PKN, menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya beliau. Doa kami agar beliau husnul khatimah, mendapatkan tempat terbaik disisi-Nya,” doa Gus Muhaimin untuk almarhum Buya Syafii.
Bahkan, ketika sudah berusia senja pun, berbagai pemikirannya kerap disumbangkan untuk perbaikan kondisi bangsa dan menjadi salah satu rujukan utama masyarakat. Gus Muhaimin mengaku pernah beberapa kali bertemu dan berdialog dengan almarhum semasa hidupnya.
