• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Parlemen

Hadiri Wisuda, Wakil Ketua DPRD Jatim Pesankan Ini

Hadiri Wisuda, Wakil Ketua DPRD Jatim Pesankan Ini
Anik Maslachah meminta wisudawan SMK menguasai teknologi dan melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah. (Foto: NOJ/A Toriq) 
Anik Maslachah meminta wisudawan SMK menguasai teknologi dan melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah. (Foto: NOJ/A Toriq) 

Sidoarjo, NU Online Jatim
Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Anik Maslachah memberikan motivasi kepada siswa-siswi lulusan SMK Diponegoro. Kegiatan wisuda angkatan XXXIII diselenggarakan di  Favehotel Sidoarjo, Ahad (29/05/2022). 


Anik katakan, Indonesia sudah memasuki era 4.0, era digitalisasi. Sehingga setiap orang yang tidak mampu menguasai teknologi dapat dipastikan tidak akan bisa bersaing dan menjadi individu atau menjadi masyarakat yang terpinggirkan. 


“Era globalisasi dan modernisasi, hampir semua kegiatan manusia terdigitalisasi. Mulai dari rapat, sekolah, kuliah sudah bisa dilakukan virtual, termasuk dalam berwirausaha. Semuanya lari ke dunia digital,” ungkap Sekretaris DPW PKB Jatim itu. 


Dalam dunia digital kata Anik, persaingan semakin terbuka dan semakin ketat sebab sudah tidak batasan yang mengingat individu dalam melakukan aktivitasnya. Sehingga perlu kreativitas dan skill lebih untuk memenangkan persaingan. Disatu sisi, menguatnya persaingan, Indonesia khususnya Jawa Timur masuk dalam bonus demografi. Jumlah angkatan kerja atau usia kerja lebih besar dari pada angkatan tua. Artinya, persaingan yang akan dihadapi lulusan SMK semakin tinggi. 


Karena itu, mantan anggota DPRD Sidoarjo itu berharap wisudawan tidak hanya berhenti di jenjang pendidikan SMK, namun harus bisa lanjut pada jenjang pendidikan strata satu atau kuliah. 


“Tantangan bonus demografi harus dihadapi dan dijawab dengan menyiapkan SDM yang unggul, sehingga bisa bersaing dengan kompetitor-kompetitor bangsa yang lain,” terangnya. 


Karena itu kata Anik, lulusan setingkat SMA-SMK harus melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Hal tersebut untuk membangun nalar kritis transformatif pada diri pemuda bangsa. 


“Terbangunnya nalar kritis transformatif untuk menghindarkan pemuda dari pengaruh paham ekstremisme dan radikalisme,” tegasnya.


Editor:

Parlemen Terbaru