• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Pendidikan

Ada Bekas Luka Menonjol, Simak Penjelasan dari Dokter Spesialis RSI Unisma

Ada Bekas Luka Menonjol, Simak Penjelasan dari Dokter Spesialis RSI Unisma
Simak penjelasan Dokter Spesialis RSI Unisma ketika ada luka menonjol. (Foto: NOJ/humas)
Simak penjelasan Dokter Spesialis RSI Unisma ketika ada luka menonjol. (Foto: NOJ/humas)

Malang, NU Online Jatim

Seseorang yang mengalami luka dan kemudian saat penyembuhan mengalami penonjolan itu biasa disebut dengan Keloid. Lantas, apa penyebab munculnya keloid?


Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Rumah Sakit Islam Universitas Islam Malang (RSI Unisma), dr Yudi Siswanto Sp BP-RE mengatakan, keloid merupakan bekas luka menonjol yang melebihi dari luka awal dan disertai keluhan rasa gatal, nyeri ataupun keluar cairan dari bekas luka tersebut.


Menurutnya, keloid dapat berpotensi muncul dari luka baik yang di sadari atau tidak. Seperti misalnya saat seseorang mengalami gatal, akan secara reflek menggaruk.


“Hal ini tentunya dapat menimbulkan sebuah luka kecil yang tak terlihat mata, yang ternyata dapat berpotensi menjadi mengalami keloid,” ujarnya.


Bahkan, luka bekas jerawat yang digaruk pun dapat berpotensi keloid. Bekas luka jerawat tersebut juga akan menonjol melebihi luka awal dan juga menimbulkan beberapa keluhan yang sebelumnya dijelaskan.


"Bisa sekali (luka bekas jerawat berpotensi Keloid). (Luka bekas jerawat) di punggung di wajah bisa (berpotensi Keloid)," terangnya.


Ia menyebut, tahap penyembuhan luka keloid ada tiga, yang pertama tahap inflamasi atau keradangan, tahap proliferasi dan tahap premodeling. Tahap inflamasi adalah tahap dimana darah keluar akibat luka yang kemudian terjadi peradangan.


“Setelah itu, darah berhenti, masuk tahap proliferasi. Tahap ini sel-sel Fibroblas yang banyak dikeluarkan tubuh dan berfungsi sebagai pabrik yang banyak membentuk kolagen,” jelasnya.


Kolagen ini berfungsi untuk merekatkan luka-luka. Namun berapa kondisi, produksi kolagen ini amat sangat banyak sehingga menimbulkan Keloid. Sehingga ketika mengalami luka, sangat disarankan untuk tidak menggaruknya.


Sebab, hal ini bisa jadi berpotensi memperburuk kondisi. Ketika digaruk dan luka tak kunjung sembuh dalam beberapa waktu, otomatis, fibroblas dan kolagen akan semakin meningkat jumlahnya. Tentu, hal ini memicu munculnya keloid.


Faktor pemicu keloid dari diri sendiri atau internal seperti adanya penyakit bawaan, misalnya darah tinggi, diabetes melitus, maupun penyakit lainnya mengganggu proses kekebalan tubuh dan berpengaruh pada penyembuhan luka.


"Sehingga lukanya nggak sembuh-sembuh, makanya fibroblas tambah banyak, kolagen tambah banyak akhirnya muncul keloid. Sementara dari faktor eksternal adalah misalnya berada di lingkungan yang kotor, tidak menjaga kebersihan yang kemudian membuat luka tidak sembuh-sembuh, akhirnya muncul keloid," pungkasnya


Pendidikan Terbaru