• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 23 April 2024

Pendidikan

Ahli Gizi RSI Unisma: Saat Puasa, Lakukan Aktivitas dengan Olahraga Ringan

Ahli Gizi RSI Unisma: Saat Puasa, Lakukan Aktivitas dengan Olahraga Ringan
Ahli Gizi Rumah Sakit Islam Universitas Islam Malang (RSI Unisma), Ainul Haqqi Rabbaniyah. (Foto: NOJ/RSI Unisma)
Ahli Gizi Rumah Sakit Islam Universitas Islam Malang (RSI Unisma), Ainul Haqqi Rabbaniyah. (Foto: NOJ/RSI Unisma)

Malang, NU Online Jatim

Ahli Gizi Rumah Sakit Islam Universitas Islam Malang (RSI Unisma), Ainul Haqqi Rabbaniyah mengatakan, selama berpuasa, tubuh tidak makan ataupun minum. Namun tetap dapat melakukan aktivitas seperti biasa, salah satunya tetap bisa melakukan olahraga ringan.


Waktu yang tepat untuk berolahraga yaitu sebelum berbuka puasa. Kalian bisa melakukan olahraga ringan yang tidak banyak mengonsumsi energi dan mengonsumsi cairan tubuh selama 30 menit. Antara lain bersepeda ringan, jalan kaki, yoga, dan lari. Latihan intensitas rendah ini membantu tubuh bergerak aktif.


“Waktu olahraga saat puasa juga bisa dilakukan setelah shalat tarawih. Berolahraga sebelum tarawih juga dapat meningkatkan kebugaran tubuh Anda,” katanya.


Berikut manfaat olahraga ringan di bulan puasa pertama, dapat melancarkan aliran darah dan melenturkan otot tubuh. Kedua, jantung lebih aktif dan melancarkan proses metabolisme tubuh karena zat asam dan oksigen banyak terhirup. Ketiga, membantu aktifkan proses produksi energi dan oksidasi.


“Keempat, memperkuat sistem kekebalan tubuh dan kelima mengurangi malas gerak ketika puasa,” terangnya.


Lantas apa saja asupan yang dianjurkan jika ingin berolahraga saat berpuasa? Komposisi makanan harus seimbang, cairan harus cukup, dan pemilihan jenis dan suhu minuman harus tepat, agar bisa menjaga kesabaran selama berpuasa.


Diet seimbang sangat dianjurkan untuk orang yang berpuasa dan mereka yang berbuka puasa. Diet seimbang setidaknya mengandung karbohidrat, protein, vitamin, lemak, dan air. Jika ingin berolahraga, tentunya membutuhkan tambahan sumber energi yang mengandung karbohidrat.


“Untuk Sahur, sebaiknya pilih makanan yang banyak protein, cukup lemak dan banyak serat. Penting untuk membatasi makanan yang terlalu manis, asin, dan berlemak,” jelasnya.


Dianjurkan untuk memilih makanan yang kaya serat karena memperlambat pencernaan, memungkinkan pelepasan insulin secara bertahap dan dapat membantu menahan rasa lapar lebih lama.


Saat makan sahur, minumlah air putih yang cukup, minimal 2 gelas. Secara bertahap mengurangi konsumsi teh atau kopi 1-2 minggu sebelum Ramadhan dan menghindari secangkir kopi kental saat sahur dapat mencegah rasa sakit saat puasa.


Mereka yang berpuasa disarankan untuk menghindari minuman yang mengandung kafein (kopi, teh, coklat, minuman ringan, minuman berenergi), karena kafein meningkatkan kehilangan cairan dan rasa haus karena efek diuretiknya.


Air bisa diganti dengan jus buah, sup rendah sodium dan buah-buahan (semangka, melon, pepaya, dll) dan sayuran (tomat, selada, mentimun, dll). Jika ingin berolahraga setelah sahur, sebaiknya hindari olahraga berat. Sebaiknya lakukan olahraga ringan selama 30 menit seperti jalan kaki, bersepeda dan yoga.


Buka puasa harus dimulai dengan banyak air untuk menghilangkan dehidrasi akibat puasa dan 1-2 kurma kering atau segar untuk meningkatkan gula darah. Saat berbuka, makanlah sedikit demi sedikit. Hindari makan dalam porsi besar secara langsung (balas dendam), karena dapat menyebabkan rasa kenyang dan meningkatkan produksi insulin. Makanan dengan banyak gula harus dihindari setelah berbuka puasa dan di antara waktu makan. Kami merekomendasikan lebih memilih buah-buahan segar daripada makanan manis seperti roti, manisan, sirup, manisan, dan lain-lain.


Pendidikan Terbaru