• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Pendidikan

Begini Upaya Mahasiswa KSM Unisma Menaikkan Kelas UMKM Kerupuk Samiler

Begini Upaya Mahasiswa KSM Unisma Menaikkan Kelas UMKM Kerupuk Samiler
sosialisasi cara pemasaran produk secara digital dan pemberian label pada kerupuk samiler. (Foto: NOJ/humas)
sosialisasi cara pemasaran produk secara digital dan pemberian label pada kerupuk samiler. (Foto: NOJ/humas)

Malang, NU Online Jatim

Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) Tematik Universitaas Islam Malang (Unisma) merupakan sebuah bentuk kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Kamis (12/08/2021) KSM Tematik Unisma kelompok 33 melakukan penyuluhan dan sosialisasi di Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang dengan dimonitori oleh Ita Athia, Dosen Pembimbing Lapangan. Di Desa Sukolilo terdapat empat dusun yaitu Dusun Napel, Phokecik, Patuk Maduran, dan Patuk Krajan.

 

Salah satu dusun yang menarik untuk dilaksanakan pengabdian adalah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kerupuk Samiler di Dusun Phokecik. Kerupuk Samiler merupakan camilan tradisional yang berbahan dasar singkong yang sudah lama dan berkembang di masyarakat. Sebelum melakukan penyuluhan dan sosialisasi mereka menggali informasi bahwa sejumlah pelaku UMKM Kerupuk Samiler di daerah tersebut mengalami penurunan omzet penjualan selama pandemi Covid-19. Oleh karen aitu, kelompok tersebut memutuskan untuk melakukan penyuluhan dan sosialisasi terhadap pelaku UMKM Kerupuk Samiler. Ibu Semi dan Bapak Sumarwi sebagai narasumber dan mitra yang diajak untuk bekerja sama.

 

Sebelumnya pelaku UMKM Kerupuk Samiler di dusun tersebut dalam memasarkan produknya belum menggunakan digital marketing dan belum ada label pada produk tersebut. Bu Semi, salah satu pelaku UMKM kerupuk samiler mengaku selama pandemi Covid-19 pemasaran kerupuk mengalami penurunan sampai 60 persen. Selain itu, pekerja yang awalnya berjumlah 6 orang, karena adanya pendemi Covid-19, terpaksa melakukan pengurangan karyawan dan saat ini hanya tersisa 2 orang karyawan saja.

 

“Biasanya kami bisa mampu memproduksi hingga satu ton setiap minggunya, dan bisa terjual hanya dalam tempo satu minggu. Tetapi karena adanya pandemi Covid-19 produksi menurun dratis, dan penjualan biasanya habis satu minggu setengan bisa sampai dua bulan baru habis,” kata Bu Semi.

 

Melihat adanya dampak yang dialami para pelaku UMKM seperti Bu Sami, mahasiswa KSM Unisma kelompok 33 berupaya memberikan solusi dengan memberikan sosialisasi cara pemasaran produk secara digital dan pemberian label pada produk tersebut.

 

“Kami memberikan pengetahuan terkait digital marketing dan pentingnya label pada sebuah produk meliputi pemberian informasi, arahan, dan pelatihan bagaimana para pelaku UMKM bisa memasarkan produknya secara online di media sosial,” jelas salah satu mahasiswa KSM Unisma kelompok 33.

 

Kegiatan pengabdian lainnya yang dilakukan mahasiswa dengan pelaku UMKM Kerupuk Samiler yaitu mulai dari pembuatan bahan baku sampai pengemasan. Kerupuk Samiler terdiri dari dua macam varian rasa dan ukuran. Untuk varian rasanya ada pedas dan original, sedangkan untuk ukurannya ada yang besar dan kecil. Untuk harganya dibandrol mulai dari Rp 7.500 hingga Rp 70.000.

 

Dengan adanya penyuluhan dan sosialisasi tersebut diharapkan dapat mendorong atau meningkatakan penjualan produk para pelaku UMKM Keripik Samiler di Dusun Phokecik, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Sehingga dapat menambah pemasukan dan lebih mengembangkan serta memajukan usaha industri rumahan dengan memanfaatkan teknologi terkini.


Pendidikan Terbaru