• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Pendidikan

Beri Pemahaman Global, Unisma Gelar Seminar Internasional, Islam, NU dan Deradikalisasi Agama

Beri Pemahaman Global, Unisma Gelar Seminar Internasional, Islam, NU dan Deradikalisasi Agama
Seminar Internasional bertajuk ‘Islam, Nahdlatul Ulama’ dan Deradikalisasi Agama’ di Hall KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Pascasarjana, Unisma, Senin (20/03/2023). (Foto: NOJ/Moch Miftachur Rizki).
Seminar Internasional bertajuk ‘Islam, Nahdlatul Ulama’ dan Deradikalisasi Agama’ di Hall KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Pascasarjana, Unisma, Senin (20/03/2023). (Foto: NOJ/Moch Miftachur Rizki).

Malang, NU Online Jatim

Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar Seminar Internasional bertajuk ‘Islam, Nahdlatul Ulama’ dan Deradikalisasi Agama’ di Hall KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Pascasarjana, Unisma, Senin (20/03/2023). Seminar Internasional ini merupakan rangkaian Peringatan Dies Natalis ke-42 Unisma ekaligus memperingati Satu Abad Nahdlatul Ulama.

 

Wakil Rektor 1 Unisma, Prof Drs H Junaidi Mistar, memaparkan bahwa kegiatan seminar dilaksanakan dalam rangka mendapatkan informasi terkait pemahaman yang benar tentang Islam, NU dan kegiatan deradikalisasi. 

 

“Ada tiga narasumber Internasional. Pertama, Prof Ron Lukens Bull dari University of North Florida, Amerika, kebetulan beliau memang banyak meneliti Islam di Indonesia terutama dalam lingkungan NU, pondok pesantren, dan peran yang dilakukan dengan ulama pondok pesantren. Kedua, Prof Greg Barton dari Deakin University, Australia, ia juga banyak tau tentang NU, bahkan beliau juga menulis biografi Gus Dur. Ketiga, Prof Nadirsyah Hosen dari Monash University, Australia yang merupakan kader NU, putra dari ulama NU, yang sekarang jadi dosen di Australia dan aktif di PBNU,” kata Prof. Drs. H. Junaidi Mistar kepada NU Online Jatim.

 

Selain tiga pemateri Internasional, dalam kesempatan ini juga turut menghadirkan beberapa pemateri Nasional seperti halnya Ning Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid (Gusdurian Network), Prof M Mas’ud Said (Direktur Pascasarjana Unisma sekaligus Ketua PW ISNU Jawa Timur), dan Fauzan Alfas (Penulis Senior Unisma).

 

Prof Jun juga menjelaskan bahwa tema yang diangkat diharapkan memberikan pemahaman yang benar tentang Islam tentang NU yang baik. Terutama pandangan orang barat yang seringkali melihat Islam itu seperti yang ada di Timur Tengah dengan penuh kekerasan.

 

“Oleh karenanya, yang menjadi konsen dalam seminar ini adalah menekankan bahwa Islam terutama versi NU adalah Islam yang memiliki toleransi, bersahaja dan bersahabat serta tidak memihak dan selalu moderat. Kami juga berharap apa yang dipaparkan memunculkan pemahaman baru agar menarik masyarakat dunia tertarik dengan Islam. Sehingga, hal itu dapat mengubah pandangan masyarakat barat untuk lebih dapat menerima Islam dan bahkan tertarik untuk belajar tentang Islam,” jelasnya.

 

Sementara itu, Ning Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid menyampaikan bahwa masih banyak kesalahpahaman masyarakat tentang NU. 

 

“Banyak yang salah paham tentang NU, dikira NU organisasi biasa-biasa saja yang didirikan disatu tempat, lalu buka cabang dimana-mana. NU itu perkumpulan kebangkitan ulama. Tahun 1926 para ulama bangkit berkumpul. Karena ulama yang berkumpul, maka pondokapondok berkumpul, yang kemudian jamaah ikut berkumpul. Jadi, NU itu afiliasi dan asosiasi yang sangat besar, maka ndak bisa dibaca dengan model organisasi yang hierarki, struktural, dan sentralistik,” tuturnya.

 

Dirinya juga menjelaskan karena NU merupakan perkumpulan, maka NU hanya terikat dengan nilai-nilai bukan aturan organisasi. 

 

“Kalau sebuah organisasi yang sifatnya perkumpulan dan dia terbuka, mau tidak mau, ikatan paling besarnya adalah nilai-nilai, tidak bisa pakai aturan organisasi. Makanya, dalam lambang NU talinya longgar, kalau disingseti malah bubar, jadi, kecil jumlahnya,” terangnya.


Pendidikan Terbaru