Cara UIN Malang Ngabdi di Tengah Masyarakat melalui Living Sunnah
Jumat, 15 April 2022 | 19:30 WIB

Tim Pengabdian UIN Maliki Malang memberikan kajian kepada masyarakat Kelurahan Merjosari. (Foto: NOJ/Dokumen UIN)
Madchan Jazuli
Kontributor
Malang, NU Online Jatim
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang memiliki cara untuk mengisi bulan Ramadhan penuh makna. Kampus Islam berlogo Ulul Albab sedang menjalankan pengabdian masyarakat yang bernama Qaryah Thayyibah atau Smart Village tahun 2022 bertajuk 'Living Sunnah', Kamis (14/04/2022).
Ketua Tim Pengabdian, Muhammad Faruq mengatakan, program tersebut berada di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Malang. Yakni menerjunkan para dosen dan sejumlah mahasiswa ke Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
"Konsep Living Sunnah ini menjadikan nilai-nilai agama yang diajarkan dalam hadis nabi menjadi nyata dan hidup di tengah-tengah masyarakat," katanya.
Menurutnya, tujuan program dari UIN Malang tidak lain agar sunnah nabi bukan lagi sebatas dalil teks, akan tetapi menyatu dalam nafas nadi aktivitas masyarakat. Masyarakat memiliki pemahaman keagamaan yang baik dan benar serta dapat mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.
"Sehingga tercipta kehidupan masyarakat yang religius dan moderat. Termasuk juga agar berkontribusi menampilkan agama sebagai rahmat bagi semesta, rahmatan lil alamin," jelasnya.
Faruq mengungkapkan, kegiatan ini mulai awal Ramadhan hingga pada hari ke-20 dalam bentuk pembinaan kajian kitab Hadist Bulughul Maram karya Ibnu Hajar Al-Asqalani (w.852H/1449M). Pembinaan ini dilaksanakan di masjid Raden Rahmat, Kelurahan Merjosari mulai pukul 16.30 WIB sambil menunggu waktu berbuka.
"Pendampingan kepada masyarakat dilakukan untuk membantu menemukan relevansi maknanya di kehidupan nyata sehingga dapat diaplikasikan dalam sikap dan tindakan," ungkapnya.
Tak hanya itu, UIN Malang memilih masjid sebagai objek pengabdian karena masjid basis kegiatan. Diharapkan masjid tidak hanya sekadar tempat ritual ibadah, melainkan juga tempat membina dan mengajarkan nilai-nilai kebaikan sebagaimana yang juga dilakukan di zaman Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
Faruq mengaku, masyarakat Merjosari cukup antusias dalam mengikuti kegiatan. Terlihat jamaah yang hadir dari berbagai kalangan mulai dari laki-laki, perempuan, tua maupun muda. Tidak sedikit juga yang hadi berasal dari luar Merjosari, masyarakat menilai pentingnya kegiatan ini bagi warga terutama pasca pandemi.
Terpopuler
1
PCNU Nganjuk Apresiasi 7 Kader Lolos Beasiswa Keagamaan PWNU Jatim
2
Tidak Menghadiri Undangan Pernikahan Sebab Tak Punya Uang, Bolehkah?
3
Resmi Dilantik, Fatayat NU Magetan Miliki Program Unggulan Mahabah
4
Paradoks Palestina: Dukungan Muslim yang Pincang
5
Peduli Lingkungan, MWCNU dan Banser di Bangkalan Bersih-bersih Pelabuhan
6
Kedung Cinet, Merasakan Eksotisme Miniatur Grand Canyon di Jombang
Terkini
Lihat Semua