• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Pendidikan

Dekan Unusa Raih Predikat Wisudawan Terbaik Studi Doktoral di Unair

Dekan Unusa Raih Predikat Wisudawan Terbaik Studi Doktoral di Unair
Dekan FKK Unusa, Dr. Khamida, S.Kep., Ns., M.Kep., menorehkan prestasi gemilang sebagai wisudawan terbaik S3 Ilmu Keperawatan, FKp.
Dekan FKK Unusa, Dr. Khamida, S.Kep., Ns., M.Kep., menorehkan prestasi gemilang sebagai wisudawan terbaik S3 Ilmu Keperawatan, FKp.

​​​​​​Surabaya, NU Online Jatim

Dekan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Dr. Khamida, S.Kep., Ns., M.Kep., telah menorehkan prestasi gemilang sebagai wisudawan terbaik S3 Ilmu Keperawatan, FKp, di akhir studi doktoralnya.


Predikat tersebut ia peroleh pada gelaran wisuda Universitas Airlangga (Unair) Surabaya periode 234 lantaran berhasil menuntaskan studi doktoral dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) sempurna yakni 4,00.


Tak hanya berkutat dalam dunia akademik, Midha sapaan akrabnya memperlihatkan keterlibatan yang kuat dalam berbagai kegiatan organisasi. Sebagai dekan Unusa, ia telah membuktikan kemampuannya dalam memimpin dan mengelola lembaga pendidikan tinggi.


Ternyata, ia sangat terlibat aktif dalam pengembangan profesi keperawatan di Indonesia, serta memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran.


“Saya juga terlibat sebagai Pengurus Pusat Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI), Bendahara Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI) Provinsi Jawa Timur, dan Wakil Ketua Bidang Sumber Daya Pembelajaran dan Kemahasiswaan AIPNI Regional IX Jawa Timur,” ujarnya.


Bukan perkara yang mudah bagi Midha, untuk menjalankan berbagai peran dan kesibukan sebagai mahasiswa doktoral. Ia merupakan sosok istri dan ibu. Namun, kesulitan tersebut berhasil ia tepis berkat dukungan suami dan keluarga besarnya. Midha sangat bersyukur memiliki sosok suami yang pengertian atas kesibukannya.


“Saya meyakini bahwa hal yang tengah saya korbankan dan usahakan akan menjadi hal yang baik bagi saya dan lingkungan sekitar saya,” terang ibu dua anak tersebut, Senin (01/04/2024).


Patahkan Persepsi dalam Disertasi

Berawal dari permasalahan skabies di pondok pesantren yang tak kunjung usai mengantarkannya pada ide disertasinya. Dalam tesisnya, ia mengusung judul ‘Pengembangan Model Regulasi Motivasi Diri Berbasis Spiritual Terhadap Kemampuan Mencegah Scabies Pada Santri di Pondok Pesantren’.


Midha mengaku, pada tahap pengerjaan disertasinya sempat diragukan oleh beberapa pihak. Sebagian masyarakat masih menganggap lumrah bahwa seorang santri mengalami skabies. Namun sebagai seorang akademisi, tugasnya adalah tidak hanya menyelesaikan studi doktoralnya, tetapi juga memberikan pemahaman dan meluruskan persepsi yang salah pada masyarakat.


Hal tersebut tak menjadi halangan baginya untuk menyelesaikan studi doktoral. Pada akhirnya, kesuksesan Midha menyelesaikan disertasi adalah bukti dengan tekad dan keyakinan yang kuat, tidak ada halangan yang tidak dapat diatasi. Dukungan dari keluarga, terutama suami dan anaknya, juga menjadi pendorong yang luar biasa dalam perjalanannya.


“Memang tidak mudah mencapai impian yang tertinggi, selalu ada tantangan dan rintangan. Saya mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan dukungan dari berbagai pihak terutama pada suami dan anaknya,” pungkasnya.


Pendidikan Terbaru