Pendidikan

Mahasiswa FP Unisda Gelar SLPHT Usung Konsep Pertanian Tanpa Pestisida

Selasa, 24 Juni 2025 | 14:00 WIB

Mahasiswa FP Unisda Gelar SLPHT Usung Konsep Pertanian Tanpa Pestisida

Kegiatan  Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) di Desa Besur, Kecamatan Sekaran, Lamongan. (Foto: NOJ/Humas)

Lamongan, NU Online Jatim

Dalam rangka penguatan Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Fakultas Pertanian (FP) Universitas Islam Darul ‘Ulum (Unisda) Lamongan menyelenggarakan kegiatan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) di Desa Besur, Kecamatan Sekaran, Lamongan pada Jum’at (20/06/2025).


Kegiatan ini menjadi ajang pembelajaran lapangan yang menarik dan interaktif bagi mahasiswa semester 4 serta kelompok tani (Gapoktan) setempat.


SLPHT kali ini mengusung konsep pertanian padi tanpa pestisida, di mana seluruh proses budidaya dilakukan secara organik. Materi utama disampaikan oleh Khamim, Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kabupaten Lamongan, yang memberikan wawasan komprehensif tentang pentingnya pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan.


Selain dihadiri dua dosen pendamping dari Fakultas Pertanian Unisda, kegiatan ini juga melibatkan Kepala Desa Besur, perangkat desa, serta anggota Gapoktan Besur.


Mahasiswa tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga aktif berdiskusi dan menyaksikan langsung praktik-praktik pertanian organik di lapangan.


Dosen pendamping Fakultas Pertanian Unisda, Dian Eka Kusumawati, S.P., M.P. menyampaikan harapannya kepada para mahasiswa agar pengalaman langsung di lapangan ini tidak hanya menambah wawasan akademik, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pertanian yang berkelanjutan. 


“Saya berharap mahasiswa mampu menjadi agen perubahan yang membawa inovasi pertanian yang ramah lingkungan di masyarakat. Pengalaman ini harus menjadi bekal dalam membangun pertanian masa depan yang sehat dan berdaya saing,” ujarnya.


Kegiatan SLPHT ini mendapat respons positif dari seluruh peserta. Dengan suasana yang interaktif, mahasiswa memperoleh pemahaman lebih nyata tentang penerapan teknologi produksi tanaman pangan di tingkat petani, sekaligus memperkuat sinergi antara dunia akademik dan masyarakat tani.