• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Pendidikan

Di Unesa, Erick Thohir Ulas Pentingnya Kolaborasi dan Adaptasi

Di Unesa, Erick Thohir Ulas Pentingnya Kolaborasi dan Adaptasi
Ketua Umum PSSI, Dr. (H.C) H. Erick Thohir, B.A., M.B.A., di hadapan ribuan mahasiswa peserta Kuliah Umum Unesa. (Foto: NOJ/humas)
Ketua Umum PSSI, Dr. (H.C) H. Erick Thohir, B.A., M.B.A., di hadapan ribuan mahasiswa peserta Kuliah Umum Unesa. (Foto: NOJ/humas)

Surabaya, NU Online Jatim

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Dr. (H.C) H. Erick Thohir, B.A., M.B.A., di hadapan ribuan mahasiswa peserta Kuliah Umum Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengatakan, kemampuan kolaborasi dan adaptasi penting dimiliki anak-anak muda bangsa Indonesia terutama mahasiswa.


Baginya, kolaborasi merupakan komitmen untuk bersama-sama membangun bangsa ini berlandaskan asas kepedulian. Itulah semangat yang mewarnai pembangunan ekonomi yang dilakukan pemerintah yang mengarah pada upaya mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia.


"Jangan sampai pembangunan ekonomi ini baik, tetapi menimbulkan kesenangan. Itu yang tidak boleh dilakukan. Artinya, kita harus sama-sama," ujar pria yang juga memimpin Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu, Jum’at (08/09/2023).


Olahraga, lanjutnya, memiliki isu ekonominya yang tidak lepas dari beberapa hal di antaranya hilirisasi sumber daya alam (industrialisasi pangan), ekonomi digital dan industri kreatif yang di dalamnya ada olahraga.


Olahraga tidak bisa hanya berorientasi industri semata, menjadikannya sebagai bagian dari pemersatu bangsa. Seperti dalam pembangunan dunia sepak bola Indonesia. “Misalnya, tidak boleh hanya euforia juara SEA Games, yang perlu dilakukan adalah membangun tradisi juaranya,” terangnya.


Tradisi itu bisa lahir kalau terbangun sistem dari atas sampai bawah. Karena itu, pembangunan sepak bola berkelanjutan harus dilakukan bersama. "Dengan kita mempunyai Timnas yang bagus, merah putih bisa berkibar,” jelasnya.


Guna memajukan sepak bola Indonesia, sektor wasit dan pelatih harus diperhatikan. Jepang saja yang jumlah penduduknya di bawah Indonesia, memiliki jumlah wasit dan pelatih yang mencapai 80 ribu orang. Untuk pelatihnya saja bisa 20 ribu lebih.


Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas wasit dan pelatih itulah, pihaknya menggandeng sejumlah perguruan tinggi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), termasuk Unesa serta Forum Dekan Keolahragaan Indonesia.


“Dengan begitu, wasit-pelatih memiliki kemampuan yang lebih tinggi lagi karena melewati pendidikan dua sampai empat tahun,” paparnya.


Erick Thohir juga menyampaikan pentingnya mindset positif dan kemampuan adaptasi. Dia berpesan kepada mahasiswa untuk terus dan semangat belajar, mengembangkan diri dan memperbanyak pengalaman. Karena, masa depan Indonesia ada di tangan anak-anak muda dan mahasiswa sekarang.


Kuliah umum ini dirangkai juga dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) antara PSSI dengan 12 Rektor LPTK se-Indonesia, serta Forum Dekan Keolahragaan Indonesia. Selain itu, juga terdapat peresmian beberapa fasilitas olahraga Unesa antara lain Laboratorium Sepakbola dan Laboratorium Berkuda.


Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil PSSI Zainuddin Amali dan jajaran exco PSSI. Juga jajaran rektor LPTK, pengurus Forum LPTK, Dekan Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK), pimpinan rektorat, dekan, dosen dan mahasiswa selingkung Unesa.


Pendidikan Terbaru