Surabaya, NU Online Jatim
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim membuka gelaran Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK ke XXIX tahun 2021. Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi mengatakan bahwa pihaknya menargetkan siswa SMK Jatim bisa meraih juara umum.
“Selama lima tahun terakhir SMK Jatim belum pernah menjadi juara umum. Dengan berbagai upaya di tahun 2021, kami harap bisa meraih predikat tersebut,” kata Wahid di Kantor Sekretaris Daerah Provinsi Jatim usai pembukaan LKS, Senin (07/06/2021).
Menurutnya, saat ini kemajuan pendidikan vokasi di SMK sangat baik, bahkan hal tersebut diapresiasi oleh Direktorat Jenderal Vokasi. Maka, hal itu menjadi potensi bagi SMK Jatim untuk sukses dalam LKS 2021.
“Real-nya, di Jatim SMK yang sudah berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) ada 20. Dan tahun 2021 ini SMK yang mengajukan BLUD ada 57 SMK. Sehingga nanti kita akan memiliki 77 SMK BLUD. Dengan 20 saja, kita terbanyak di Indonesia apalagi nanti 77, dan ini akan kita kembangkan terus,” ujarnya.
Oleh karena itu, dengan SMK yang berstatus BLUD memberi semangat sendiri bagi para siswa untuk terus belajar.
“Saat SMK berstatus BLUD, maka semangat bagi siswa untuk memanfaatkan teaching factory yang ada di sekolah semakin bagus sehingga kita harapkan ada tiga yang menjadi sasaran siswa SMK,” ungkapnya.
Wahid menjelaskan, tiga sasaran itu, yang pertama siswa SMK yang ingin bekerja sebagai karyawan perusahaan bisa bekerja secara profesional. Pada penerapannya, ia meminta semua SMK di Jatim wajib bekerja sama dengan dunia usaha dan industri.
“Saat ini, sudah banyak SMK di Jatim yang bekerja sama dengan ratusan perusahaan, sehingga saat siswa SMK kerja lapangan, ke depan bisa langsung bekerja di perusahaan usai lulus sekolah,” terangnya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa selain ingin SMK menjadi juara umum di LKS 2021, dirinya juga berharap lulusan SMK bisa link and match dengan dunia usaha, dunia industry, dan dunia kerja (Dudika).
“Kita punya SMK ini dari beragam program maka dikristalisasi dalam beberapa sektor yang bisa memberi kontribusi ke sektor Dudika. Jadi beragam SMK ini harus berseiring dengan kebutuhan Dudika,” harapnya.
