• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Pendidikan

Dosen FT Unesa Ciptakan Alat ‘Elarbi’ untuk Deteksi Kondisi Fisik Pesepeda

Dosen FT Unesa Ciptakan Alat ‘Elarbi’ untuk Deteksi Kondisi Fisik Pesepeda
Dosen FT Unesa ciptakan alat ‘ELARBI’ untuk deteksi kondisi fisik pesepeda. (Foto: NOJ/humas)
Dosen FT Unesa ciptakan alat ‘ELARBI’ untuk deteksi kondisi fisik pesepeda. (Foto: NOJ/humas)

Surabaya, NU Online Jatim
Dalam rangka meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan seperti pingsan dan kecelakaan saat bersepeda, tim dosen Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Wahyu Dwi Kurniawan, S.Pd., M.Pd. menciptakan inovasi alat yang diberi nama ‘Elarbi’. Alat ini dirancang khusus untuk mendeteksi kondisi fisik pesepeda.


Inovasi ini berawal dari keresahan bersama teman-teman dosen lainnya yang melihat banyaknya orang yang mengikuti tren bersepeda, terlebih saat pandemi. Orang-orang ini cenderung memaksakan diri untuk bersepeda dengan track yang berat dan panjang.


“Akibatnya tidak sedikit yang terlalu kelelahan, pingsan dan ada juga yang kecelakaan. Padahal kan bersepeda itu tujuannya untuk sehat,” kata Ketua Penggagas Elarbi itu.


Menurutnya, alat tersebut memiliki sensor khusus yang dipakai di tangan. Fungsinya untuk mendeteksi detak jantung dan saturasi oksigen pesepeda. Saat seseorang berolahraga, saturasi oksigennya pasti menurun dan detak jantungnya akan naik. Alat tersebut akan memberikan peringatan apabila saturasi oksigen seseorang di bawah 95 ataupun detak jantung yang meningkat lebih dari 80% sebelum bersepeda.


“Jadi kalau Elarbi sudah mendeteksi seseorang kelelahan, akan muncul peringatan berupa bunyi dan muncul tulisan ‘dilarang menggowes’ yang akan tertera di layar kecil pada setir sepeda,” terangnya.


Tak hanya itu, alat ini juga dilengkapi dengan komponen kelistrikan yang bisa digunakan pesepeda saat merasa kelelahan atau saat melewati medan yang menanjak. Dengan kata lain, alat ini bisa mengubah sepeda biasa menjadi sepeda listrik. Penggunaan daya dorong listrik ini terdapat enam opsi yang bisa dipilih. Mulai dari opsi full mengayuh sampai opsi full dorongan tenaga listrik.


“Selama ini pengguna sepeda listrik hanya mengandalkan tenaga listrik secara penuh untuk pemakaiannya, sehingga inovasi sepeda listrik ini membuat pengguna juga diharuskan berolahraga dengan intensitas yang tepat,” jelasnya.


Alat ini dilengkapi dengan baterai. Pengisiannya memerlukan waktu sekitar 2 jam yang bisa digunakan untuk jarak tempuh 38 km pada opsi maksimal. Itu pun bisa bertambah menyesuaikan opsi pesepeda.


Elarbi yang dapat dipasang di berbagai jenis sepeda ini juga melibatkan dosen lainnya seperti Prof. Dr. I Gusti Putu Asto Buditjahjanto, S.T., M.T., Agung Prijo Budijono, S.T., M.T., Awang Firmansyah, S.Or., M.Kes., dan Susi Tri Umaroh, S.Pd., M.Pd. Dalam pengembangannya, tim dosen tersebut bekerja sama dengan CV Cahaya Berkah Gusti dalam skema program Kedaireka.


Pendidikan Terbaru