• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 3 Mei 2024

Pendidikan

FEB Unisma Gelar Workshop Pengelolaan Keuangan dan Batik Ecoprint

FEB Unisma Gelar Workshop Pengelolaan Keuangan dan Batik Ecoprint
Batik ecoprint yang sudah jadi. (Foto: NOJ/beritajatim.com)
Batik ecoprint yang sudah jadi. (Foto: NOJ/beritajatim.com)

Malang, NU Online Jatim

Sekitar 30 mahasiswa dari berbagai daerah mengikuti workshop entrepreneurship tentang pengelolaan keuangan dan batik ecoprint yang dihelat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma). Mahasiswa tersebut berasal dari berbagai negara, yaitu Uzbekistan, Sudan, Libya, Timor Leste, Brunei Darussalam, Thailand dan Indonesia.


FEB Unisma mengadakan acara ini lewat Student Alumni Experience Program (Samep). Program Samep adalah wadah untuk alumni FEB Unisma dalam memberi bimbingan dan mentoring pada mahasiswa maupun calon lulusan agar siap menghadapi dunia kerja dan dipusatkan di Lantai 1 Gedung FEB Unisma.. Workshop ini digelar selama 2 hari mulai Senin-Selasa, (17-18/07/2023) lalu.


Desainer fashion batik ecoprint dengan merk Danita Homemade, Pujidanita menyampaikan materi terkait pemanfaatan sampah daun sebagai materi batik ecoprint. Ada tiga materi, yaitu entrepreneurship dalam konteks global, manajemen UMKM dan pengelolaan keuangan serta workshop batik ecoprint.


Alumni Prodi Akuntansi FEB Unisma mengaku, eco printing dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi kerusakan lingkungan dan ekosistem akibat limbah kimia pabrik tekstil.


“Selain memiliki daya tarik, produk ecoprint juga memiliki nilai jual cukup tinggi, karena motif yang dihasilkan unik. Batik ecoprint tidak harus menata daun saja. Pengembangan dan inovasi itu penting untuk semua produk yang akan kita angkat,” ujarnya.


Acara ini membuat peserta dari mahasiswa Internasional sangat tertarik. Semua peserta harus membuat syal dengan motif batik ecoprint. Dengan proses yang cukup mudah membuat mereka tertarik untuk mempraktikkan di negara masing-masing setelah lulus kuliah dari Unisma.


Sementara Dekan FEB Unisma, Nur Diana S.E, M.Si. mengatakan, dalam konteks global, UMKM berkontribusi 50 persen pada perekonomian, dan di Indonesia berkontribusi sebesar 60 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB). Salah satu bukti peran UMKM adalah pertumbuhan trade finance sebesar 16 persen saat pandemi dan diperkirakan akan terus meningkat.


Menurutnya perlu bekerja sama untuk menciptakan lapangan kerja baru. Keberpihakan dan inovasi diperlukan agar tercipta lapangan kerja lebih banyak. Dia menekankan perlunya para generasi muda diberikan bekal skill entrepreneurship untuk mempersiapkan diri menjadi entrepreneur tangguh dan menciptakan inovasi.


“Jumlah entrepreneur di Indonesia masih tergolong rendah yakni dibawah 5 perswn. Melalui workshop batik ecoprint sangat penting sebagai upaya mendukung environmental sustainability, mengingat pentingnya mencegah dan menyelamatkan kerusakan lingkungan. Salah satunya memanfaatkan sampah daun yang berpotensi vegetasi sangat beragam,” jelasnya.


Sampah daun menjadi modal utama dalam pengembangan bisnis melalui batik ecoprint kepada mahasiswa asing. Dia berharap acara ini menjadi upaya penyelamatan lingkungan sembari membuka ide bisnis baru untuk milenial dan mengembangkan potensi batik ini di negara masing-masing.


Pendidikan Terbaru