• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Pendidikan

FH UIN Malang Gelar Kajian Dekolonisme Sosiolinguistik

FH UIN Malang Gelar Kajian Dekolonisme Sosiolinguistik
Zoom meeting tentang kajian dekolonialisme Sosiolinguistik. (Foto: NOJ/tangkapan layar)
Zoom meeting tentang kajian dekolonialisme Sosiolinguistik. (Foto: NOJ/tangkapan layar)

Malang, NU Online Jatim
Fakultas Humaniora (FH) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang menggelar Kajian Dekolonialisme Sosiolinguistik, yakni sudut pandang lain atas dominasi cara berpikir Eropa dan Barat melalui nalar universal dan rasionalitas dalam aktivitas berbahasa oleh pakar dari College University.


Pakar linguistik dari University College London, Dr Ruanni Tupas mengatakan, kepercayaan bahasa lokal sebagai bahasa yang inferior merupakan kesalahan berbahasa yang merupakan warisan kolonial. Karena menempatkan Barat dan Eropa sebagai parameter yang serba diatas.


"Eropa dan Barat tidak lagi menjadi parameter serba unggul. Guru terbaik juga hanya penutur asli," ujarnya dalam International Scholar Enhancement, Kamis (06/10/2022).


Menurutnya, pendekatan sosiolinguistik dari sudut pandang dekolonial tidak sembarangan, perlunya menjelaskan praktik dan komitmen para ahli bahasa secara jelas serta keyakinan politik. Sosiolinguistik dari sudut pandang dekolonial ini memungkinkan seseorang untuk mengontrol teori serta praktiknya sendiri.


“Ini memungkinkan daripada hanya secara membabi buta mengikuti teori dan praktik berbahasa ala Barat,” terangnya.


Kemudian, para pengajar bahasa asing perlu memperhatikan multi-bahasa saat mengajar bahasa asing dan ekologi bahasa  seperti bahasa Inggris. Hal itu bisa dipraktikkan melalui pendekatan translanguaging.


"Pendekatan dekolonial melalui Sosiolinguistik menghargai bahasa dan sekaligus multi-bahasa yang dikuasai oleh penuturnya," ungkapnya.


Kajian Sosiolinguistik dari Lensa Dekolonial tersebut dianggap menemukan relevansinya dengan perkembangan kajian linguistik di era sekarang. Terutama bagi masyarakat yang hidup di era global. Dengan pendekatan dekolonial, diharapkan dapat menambah wawasan kritis dan kepercayaan diri dalam mendobrak hegemoni Eropa Barat.


“Termasuk sebagai bekal dalam mempersiapkan diri menjadi pemain guna mengembangkan pengetahuan global," pungkasnya.


Pendidikan Terbaru