Pendidikan

Halal Bihalal Unisma, Perkuat Semangat Pengabdian di Lingkungan Kampus

Selasa, 8 April 2025 | 15:00 WIB

Halal Bihalal Unisma, Perkuat Semangat Pengabdian di Lingkungan Kampus

Suasana halal bihalal keluarga besar Unisma. (Foto: NOJ/Moch Miftachur Rizki)

Malang, NU Online Jatim

Mengawali aktivitas pasca libur Idul Fitri 1446 H, Civitas Akademika Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar momen Halal Bihalal yang hangat dan penuh kebersamaan di Hall Auditorium Prof. Dr. KH. Tholhah Hasan, Gedung Bundar Unisma, Selasa (08/04/2025).


Rektor Unisma, Prof. Drs. H. Junaidi menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri kepada seluruh civitas akademika. ā€œTaqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum, taqabbal ya karim. Minal ā€˜aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin,ā€ katanya di hadapan para dosen, tenaga kependidikan, dan pimpinan yayasan.


Ia menekankan, keberhasilan menjalani ibadah puasa Ramadhan selama sebulan penuh adalah berkat izin dan ridha Allah SWT. Kini, di bulan Syawal yang penuh kemenangan, momentum Idul Fitri harus menjadi penguat keimanan dan pemicu lahirnya amal saleh yang nyata.


ā€œKeimanan dan amal saleh tidak bisa dipisahkan. Keimanan harus melahirkan amal, dan amal harus berlandaskan keimanan. Inilah esensi kemenangan hakiki pasca-Ramadhan,ā€ jelasnya.


Prof Jun merujuk pada sabda Rasulullah SAW, siapa pun yang berpuasa dengan penuh keimanan dan keikhlasan akan mendapatkan ampunan atas dosa-dosa masa lalu. Harapannya, seluruh keluarga besar Unisma termasuk dalam golongan tersebut. Namun demikian, ia juga mengingatkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, tak luput dari kekhilafan dan kesalahan. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh civitas akademika untuk saling memaafkan demi menyempurnakan kesucian jiwa dan fitrah.


Halal bihalal telah menjadi budaya yang mengakar di Unisma, bahkan sejak masa kepemimpinan rektor sebelumnya, Prof. Dr. H. Maskuri. Tradisi ini dinilai sebagai warisan baik yang patut diteruskan dan diperkaya nilai-nilainya. Tak hanya sebagai momen saling memaafkan, halal bihalal diharapkan menjadi titik balik dalam memperkuat semangat pengabdian di lingkungan kampus.


Rektor Unisma berharap agar semangat kebersamaan menjadi modal utama dalam memulai langkah baru yang lebih baik. ā€œMudah-mudahan Allah SWT senantiasa meridhai setiap langkah kita, dan Universitas Islam Malang terus melesat menuju World Class University,ā€ harapnya.


Sementara itu, Ketua Yayasan Unisma, Prof. Dr. Ir. Agus Sugianto mengajak seluruh civitas akademika untuk merefleksikan makna mendalam dari tradisi Halal Bihalal. Dalam ceramahnya, ia menekankan bahwa filosofi ketupat yang diwariskan oleh para Walisongo, khususnya Sunan KalijagaĀ menjadi simbol nilai-nilai luhur yang perlu terus dijaga dan diamalkan.


Pihaknya menyebut, ketupat bukan sekadar sajian lebaran, tapi mengandung pesan spiritual yang sangat kuat. Sunan KalijagaĀ mengajarkan empat makna utama dari ketupat, yakni kejujuran dalam mengakui kesalahan, semangat kebersamaan, kesucian hati, serta keteguhan menghadapi kerumitan hidup.


ā€œFilosofi pertama adalah ngaku lepat, yakni kesadaran dan keikhlasan dalam mengakui kesalahan, sebagai fondasi untuk saling memaafkan. Nasi putih di dalam ketupat mencerminkan kebersamaan yang tulus dan hati yang bersih, sementara warna putih melambangkan jiwa yang kembali suci setelah saling memaafkan. Anyaman janur yang rumit di luar ketupat mengingatkan kita pada kompleksitas hidup. Hanya dengan hati yang lapang dan jiwa yang ikhlas, kita bisa melewatinya bersama,ā€ tuturnya.


Filosofi ini menurut Prof. Agus sangat relevan dalam membangun sinergi di lingkungan kampus. Ia menegaskan bahwa semangat saling memaafkan, kebersamaan, dan penguatan spiritual merupakan bekal penting dalam mewujudkan cita-cita Unisma sebagai World Class University.