Kisah Mahasiswi Unusa Raih Medali Pomprov Jatim Cabor Jujitsu
Rabu, 25 Juni 2025 | 21:00 WIB
Risma Savhira
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
Prestasi membanggakan diraih oleh mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) baru-baru ini. Ia adalah Merry Dewi Larassati, yang meraih medali perunggu pada Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (Pomprov) III Jawa Timur 2025.
Di ajang itu, bertanding pada kategori under 52kg cabang olahraga Jujitsu. Kompetisi mahasiswa se Jawa Timur itu dilaksanakan di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Mei 2025 lalu.
“Ini prestasi yang membanggakan. Apalagi Pomprov III Jawa Timur merupakan kompetisi resmi pertama yang diikuti,” ujar Merry dilansir unusa.ac.id, Rabu (25/06/2025.
Ia menyebutkan, awal tertarik dunia bela diri ini karena sebuah perguruan pencak silat yang diikuti di rumahnya pada 2024 lalu. Namun, ketertarikannya pada pencak silat tidak selalu berjalan mulus, ia tidak mendapatkan izin dari Ayahnya.
Alasan utama tidak adanya izin itu karena ia anak perempuan, mengingat seni bela diri identik dengan olahraga keras dan dikhawatirkan cidera. “Tapi dengan segala penjelasan dan pengertian, akhirnya diizinkan sama Ayah. Kalau Ibu dari awal sudah mengizinkan,” tuturnya.
Banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan juga jadi salah satu pemantik bagi dirinya ingin menekuni seni bela diri. Tak lama setelah bergabung dengan pencak silat, ia juga aktif dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Jujitsu di Unusa.
“Supaya ada kegiatan di kampus juga, biar nggak kuliah pulang-kuliah pulang gitu,” ucap gadis kelahiran 2006 ini sambil tertawa.
Anak pertama dari dua bersaudara ini mengaku tak pernah membayangkan untuk ikut dalam kompetisi saat memutuskan untuk belajar seni bela diri. Hanya sebagai pengetahuan dan mengisi waktu di sela-sela kesibukan kuliah. Namun, bagi pelatihnya Merry memiliki potensi untuk bertanding, sehingga mengirimkannya di Pomprov III Jawa Timur.
Dirinya mengaku sempat merasa takut dan overthinking saat mempersiapkan diri menuju kompetisi. Ketakutannya akan tidak mampu membawa hasil yang memuaskan, hingga bayang-bayang cedera.
“Karena bawa nama besar universitas juga, tapi setelah sharing sama temen di bilang fokus aja dulu. Nggak usah mikir yang lainnya,” jelasnya.
Pengalaman pertama dalam berkompetisi ini memberikan perasaan yang campur aduk bagi Merry. Bagaimana tidak? Salah satu lawannya sudah memegang sabuk cokelat, yang tingkatnya jauh di atasnya yang masih sabuk kuning. Dengan keyakinan akan kemampuannya, ia bisa menaklukkan kekhawatirannya dan membawa pulang medali.
“Alhamdulillah, meskipun sempat khawatir akhirnya bisa membawa pulang medali untuk kampus Unusa,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Khidmat dan Haru, MI At-Taqwa Bondowoso Wisuda 290 Santri
2
LF PBNU dan LBM PBNU Gelar Pra-Bahtsul Masail di Situbondo
3
Resmi Dilantik, Fatayat NU Bondowoso Diharap Bersinergi dengan Pemda
4
Sekretaris LP Ma’arif PBNU Resmi Buka Porsema XV Bawean
5
RMI PBNU Umumkan Hasil Seleksi Tahap 1 Beasiswa
6
LPKIB Unisma Gandeng Kemenag Kota Malang untuk Tingkatkan Pendidikan
Terkini
Lihat Semua