• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Pendidikan

Prof Haris Tingkatkan Kajian Mahasantri untuk Menulis Jurnal Scopus

Prof Haris Tingkatkan Kajian Mahasantri untuk Menulis Jurnal Scopus
Suasana seusai pelatihan menulis jurnal scopus. (Foto: NOJ/humas)
Suasana seusai pelatihan menulis jurnal scopus. (Foto: NOJ/humas)

Jember, NU Online Jatim

Dalam rangka meningkatkan kualitas dan wawasan mahasantri dalam menulis jurnal ilmiah, Pondok Pesantren Darul Hikam menggelar Tadarus Ilmiah bertajuk ‘Santri Belajar Menulis Jurnal Scopus, Nggak Bahaya Tah?’ di Aula Pondok Pesantren Putra Ajung, Jember pada Jum'at (27/10/2023).


Turut hadir dalam acara tersebut KH M Noor Harisudin dan Nyai Rabiatul Adawiyah selaku pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam, Hariyanto selaku narasumber yang sangat berkompeten dalam bidangnya.


Dalam sambutannya, Kiai Haris mengatakan, acara tersebut merupakan sebuah kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh para mahasantri Darul Hikam guna memperdalam ilmu-ilmu, khususnya dalam penulisan jurnal ilmiah. Demikian ini sesuai tagline Pondok Darul Hikam sebagai Pondok Scholarship dan Literasi.


“Insya Allah baru untuk mahasantrinya kajian untuk menulis jurnal scopus. Pondok-pondok lain mungkin sama menggelar kajian-kajian agama seperti ngaji kitab, tapi untuk kajian menulis scopus Insya Allah baru kita di Darul Hikam,” ujar Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember.


Sementara Narasumber, Hariyanto menerangkan, menulis jurnal scopus merupakan maqamnya guru besar. Dalam materinya juga, ia menyebut beberapa alasan seorang mahasiswa menulis jurnal ialah tugas mata kuliah, paper int conference, riset bersama dosen, artikel bersyarat ujian, dan untuk cumlaude.


“Kemudian S1, S2, S3 itu syaratnya harus mempunyai jurnal. Bahkan ada di kampus-kampus lain bahwa apabila mahasiswanya bisa menulis di jurnal  ilmiah apalagi di scopus atau sinta 1 maka tidak akan dikenakan kewajiban membuat skripsi,” terang Editor in Chief Jurnal Scopus Volkgiest UIN Saizu Purwokerto itu.


Hariyanto menjelaskan, dalam menulis sebuah jurnal, perlu mencari atau mengangkat sebuah isu terlebih dahulu dan dasar riset memiliki kesenjangan penelitian. Peneliti dapat mengangkat isu yang bersumber dari berbagai bacaan seperti berita, artikel, bahkan pengalaman peneliti sendiri.


Ia mengungkapkan pula dalam materinya, sebuah artikel yang baik memiliki referensi primer dan mutakhir. Penting untuk mengikuti Introduction, Method, Result, Analysis, Conclusion (IMRAC) serta template jurnal yang hendak dituju dalam menulis dan mengirim sebuah artikel atau jurnal.


Yang terakhir, Hariyanto juga menjelaskan bahwa dalam menulis artikel atau jurnal perlu adanya novelty, gagasan, atau pemikiran dari peneliti.


“Syarat-syarat novelty ialah adanya pernyataan yang membuktikan artikel yang dibuat berbeda dari sebelumnya, kemudian bersifat baru, kontributif, memiliki fokus pada satu gagasan, sikap jelas, tidak mendua, perkuat analisis,” pungkas Wakil Dekan 3 Fakultas Syariah UIN Saizu Purwokerto.


Pendidikan Terbaru