• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 3 Mei 2024

Pendidikan

Respons Kekerasan Anak, PPLK Unisma Gelar Seminar Anti Perundungan

Respons Kekerasan Anak, PPLK Unisma Gelar Seminar Anti Perundungan
Seminar Anti Perundungan (Bullying) dan Pergaulan Bebas dengan tema Membentuk Ekosistem Positif Generasi Muda Indonesia. (Foto: NOJ/humas)
Seminar Anti Perundungan (Bullying) dan Pergaulan Bebas dengan tema Membentuk Ekosistem Positif Generasi Muda Indonesia. (Foto: NOJ/humas)

Malang, NU Online Jatim
Kelompok PPLK Universitas Islam Malang (Unisma) Fakultas Agama Islam melaksanakan kegiatan seminar yang berlangsung di SMA Islam Nusantara (Smainus) sebagai salah satu pelaksanaan program kerja kelompok, Rabu (16/08/2023).

 

Seminar berjudul Anti Perundungan (Bullying) dan Pergaulan Bebas dengan tema Membentuk Ekosistem Positif Generasi Muda Indonesia. Pemilihan tema kegiatan ini didasarkan pada semangat untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat, aman, dan nyaman bagi seluruh warga sekolah berlandaskan norma agama islam sejalan dengan budaya dan kebiasaan di Smainus.

 

Dr Moh Muslim hadir sebagai pemateri dan sasaran utama kegiatan ini adalah siswa-siswi serta segenap dewan guru Smainus. Kegiatan dilaksanakan secara offline dengan sistem kekeluargaan bertempat di musholla Smainus agar siswa dan dewan guru merasa lebih nyaman ketika kegiatan berlangsung tanpa bermaksud menggurui atau menghakimi. 

 

Sepanjang tahun 2020 Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan 119 kasus bullying, sedangkan di tahun 2021 ketika WFH sedang gencar dilakukan KPAI mencatat 53 kasus bullying di lingkungan sekolah dan 168 kasus perundungan terjadi di dunis maya. Terakhir pada tahun 2022 KPAI melaporkan ada sebanyak 226 kasus bullying di lingkungan sekolah 18 di antaranya termasuk dalam kasus bullying di dunia maya. Sedangkan di tahun 2023 tepatnya bulan Januari-Februari, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mencatat sudah ada 6 kasus perundungan di satuan Pendidikan di Indonesia.

 

Berdasarkan data Programme for International Students Assessment (PISA) tahun 2018 Indonesia menempati posisi ke lima dengan total 41,1 persen tingkat bullying yang terjadi dalam taraf internasional. Kasus-kasus tersebut cukup mengindikasikan ketidakkondusifan lingkungan belajar siswa yang akan berpengaruh pada Kesehatan mental dan prestasi siswa selama proses pembelajaran. 

 

Bentuk dari perundungan pun bermacam-macam, mulai dari yang kata-kata seperti panggilan yang merendahkan hingga kekerasan seksual. Dalam beberapa kasus bullying berupa kekerasan seksual ini dapat memicu munculnya perilaku pergaulan bebas baik dari pelaku maupun korban bullying. Degradasi moral disinyalir menjadi pemicu maraknya perilaku pergaulan bebas terutama di kalangan pelajar. Keinginan untuk diakui, dicap sebagai anak gaul dan mengikuti tren masyarakat barat tanpa didasari pengetahuan akan dampak pergaulan bebas banyak di temukan di lingkungan pelajar masa kini. 

 

Kedua penyimpangan yang rawan terjadi pada pelajar ini menjadi perhatian khusus dalam kegiatan kelompok PPLK FAI di SMAINUS tahun 2023. Upaya edukasi dan diskusi diberikan untuk memfasilitasi siswa agar dapat membantu mencari solusi untuk mencapai kestabilan kondisi ketika belajar baik di lingkungan sekolah maupun di rumah. 

 

Kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai langkah awal pencegahan bullying dan pergaulan bebas di kalangan remaja dengan menekankan akibat yang akan di terima korban dan dampak yang mungkin terjadi di masa depan pada pelaku serta korban bullying dan pergaulan bebas. Kegiatan seminar dilakukan dengan memberi kebebasan waktu pada peserta untuk bertanya dan berdiskusi bersama pemateri tentu dengan selingan permainan untuk mencairkan suasana dan kembali fokus pada materi yang disampaikan.


Pendidikan Terbaru