• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Pendidikan

RSI Unisma: Pentingnya Imunisasi Bagi Kesehatan Anak

RSI Unisma: Pentingnya Imunisasi Bagi Kesehatan Anak
Pentingnya imunisasi bagi kesehatan anak. (Foto: NOJ/humas)
Pentingnya imunisasi bagi kesehatan anak. (Foto: NOJ/humas)

Malang, NU Online Jatim
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015).


Imunisasi dapat membantu mencegah penyakit menular, penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi atau PD3I adalah Polio, Hepatitis B, Pertusis, Difteri, Haemophilus Influenza Tipe B, Campak dan Tetanus. Pemberian imunisasi disesuaikan dengan usia anak. Untuk imunisasi dasar lengkap, bayi berusia kurang dari 24 jam diberikan imunisasi Hepatitis B (HB-0), usia 1 bulan diberikan (BCG dan Polio 1), usia 2 bulan diberikan (DPT HB-Hib 1 dan Polio 2), usia 3 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3), usia 4 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV atau Polio suntik), dan usia 9 bulan diberikan (Campak atau MR).


Macam-macam Imunisasi Dasar

Macam macam imunisasi dasar yang perlu pembaca ketahui :
1.    Imunisasi Hepatitis B

Imunisasi hepatitis B bertujuan untuk mencegah penyakit hepatitis B, yaitu infeksi hati yang dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti sirosis dan kanker hati. Imunisasi ini diberikan pada bayi sebanyak 4 kali. Pemberian pertama dilakukan segera setelah bayi lahir atau paling lambat 12 jam setelah persalinan. Lalu, vaksin akan kembali diberikan secara berturut-turut pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Jika bayi terlahir dari ibu yang terinfeksi hepatitis B, pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi wajib diberikan dalam waktu paling lambat 12 jam setelah lahir. Bayi tersebut juga perlu mendapatkan suntikan imunoglobulin hepatitis B (HBIG), untuk menghasilkan kekebalan tubuh terhadap virus hepatitis B dalam waktu yang cepat.

2.    Imunisasi BCG

Imunisasi BCG bermanfaat untuk melindungi tubuh Si Kecil dari kuman penyebab penyakit tuberkulosis atau TBC. Ini adalah penyakit menular berbahaya yang dapat menyerang saluran pernapasan, tulang, otot, kulit, kelenjar getah bening, otak, saluran cerna, dan ginjal. Imunisasi BCG termasuk dalam daftar imunisasi wajib di Indonesia, karena angka kasus TBC masih cukup tinggi di negara ini. Imunisasi BCG hanya dilakukan 1 kali dan diberikan pada bayi, tepatnya di usia 1-2bln, pemberian imunisasi BCG adalah di lengan atas sebelah kanan yg nantinya muncul benjolan kecil yg lama kelamaan menjadi jaringan parut.

3.    Imunisasi Penta (DPT-HB-HiB)

Sebagai vaksin kombinasi, imunisasi Penta( DPT-HB-HiB ) dapat memberikan perlindungan dan pencegahan terhadap 5 penyakit sekaligus. Vaksin ini digunakan untuk pencegahan terhadap difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan), hepatitis B, dan infeksi Haemophilus Influenzae tipe b secara simultan. Imunisasi wajib ini diberikan pada Si Kecil sebanyak 4 kali, dengan jadwal pemberian berturut-turut pada bayi di usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, dan dosis pemberian terakhir (booster) ketika usia anak 18 bulan.

4.    Imunisasi MR ( campak rubella)

Untuk mencegah penyakit campak dan rubella (campak jerman), anak perlu melakukan vaksin MR. Campak merupakan penyakit sangat menular lewat batuk dan bersin. Sementara itu, rubella termasuk penyakit akut yang menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan. Imunisasi MR diberikan saat bayi usia 9 bln dan dilakukan booster di usia 18 bln.

5.    Imunisasi Polio


Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus, yang menyerang sistem saraf di otak dan saraf tulang belakang. Pada kasus yang parah, penyakit ini dapat menyebabkan sesak napas, meningitis, kelumpuhan hingga kematian. Nah, imunisasi polio bertujuan untuk mencegah Si Kecil tertular penyakit tersebut.


Di Indonesia, jenis vaksin polio yang umum digunakan adalah vaksin polio tetes (oral). Namun, vaksin polio juga ada yang tersedia dalam bentuk suntikan. Vaksin polio tetes diberikan sebanyak 4 kali, yaitu saat bayi baru lahir atau paling lambat saat usianya 1 bulan. Selanjutnya, vaksin akan diberikan secara berturut-turut di usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Sementara itu, vaksin polio suntik diberikan 1 kali, yaitu pada usia 4 bulan.


Untuk mendapatkan pelayanan imunisasi dasar bisa dilakukan di tempat pelayanan imunisasi terdekat mulai dari posyandu, puskesmas maupun balai kesehatan ibu dan anak yang ada di rumah sakit dan bisa pula mendapatkan imunisasi tambahan selain imunisasi dasar di tempat praktek dokter spesialis. Guna mencapai efek perlindungan yang optimal, semua jenis imunisasi, baik imunisasi wajib maupun imunisasi tambahan, harus si anak peroleh sesuai jadwal yang telah direkomendasikan.


Namun, apabila si anak jatuh sakit saat jadwal imunisasi tiba, pemberian imunisasi biasanya akan ditunda sampai ia sembuh. Moms bisa berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan waktu yang aman bagi si anak mendapatkan imunisasi. Selain itu, Moms juga perlu berdiskusi dengan dokter terlebih dulu jika si anak menderita penyakit tertentu, seperti leukimia, limfoma, kanker, gangguan trombosit atau HIV/AIDS.


Pendidikan Terbaru