• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Pendidikan

Unisma dan PCNU Ikut Kerja Sama Pemkab Malang Tangani Kemiskinan

Unisma dan PCNU Ikut Kerja Sama Pemkab Malang Tangani Kemiskinan
Pengarahan kemiskinan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Pendopo Kepanjen. (Foto: NOJ/Humas Unisma)
Pengarahan kemiskinan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Pendopo Kepanjen. (Foto: NOJ/Humas Unisma)

Malang, NU Online Jatim
Kemiskinan masih menjadi sorotan khususnya di pedesaan yang masih tinggi. Universitas Islam Malang (Unisma) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang ikut kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dalam pengentasan kemiskinan.

 

Bupati Malang, Sanusi mengatakan terkait kondisi kemiskinan ekstrem di Kabupaten Malang saat ini. Termasuk rencana strategis Pemkab Malang untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan menggandeng beberapa instansi.

 

"Kami sudah bekerja sama dengan PCNU Kabupaten Malang dan Unisma untuk memecahkan permasalahan kemiskinan," kata Sanusi di Pendopo Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (07/04/2022).

 

Bertepatan kunjungan Gubernur Jawa Timur, Hj Khofifah Indar Parawansa memberikan pengarahan. Permasalahan kemiskinan yang paling mendasar, kemiskinan ekstrem di Kabupaten Malang bersifat struktural dan kultural.

 

“Perlu adanya data akurat untuk menilai dan mengukur kompetensi guna bisa menentukan pendekatan paling efektif dalam mengentaskan kemiskinan,” ucapnya.

 

Menurutnya, bupati sebagai pemimpin muslim yang baik akan memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk kesejahteraan rakyatnya. Sejalan pada prinsip yang dituliskan di Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yaitu untuk memajukan kesejahteraan.

 

"Oleh karena itu, agenda pengentasan kemiskinan akan selalu menjadi agenda favorit bagi siapapun yang akan memimpin suatu daerah ataupun negara," jelasnya.

 

Ia mengungkapkan, salah satu contoh kemiskinan kultural yakni seorang anak yang masih di bawah umur sudah menikah karena himpitan orang tua. Alasan klasik hanya demi lepas dari tanggung jawab, padahal setelah menikah, anak masih tinggal dengan orang tuanya.

 

"Bukan menurunkan angka kemiskinan, tetapi justru menurunkan kemiskinan dari orang tua ke anak. Ini merupakan suatu bentuk kultur," ungkapnya.

 

Dirinya meminta kepada kalangan akademisi atau tim psikolog untuk ikut turut andil melakukan assessment atau penilaian lebih lanjut. Karena mindset warga desa perlu diluruskan berkaitan dengan masalah tersebut supaya selesai dari akar.

 

"Melalui pendekatan psikologis, kasus ini memang bukan persoalan sederhana dan tidak bisa diubah dalam waktu satu dua bulan," tandasnya.


Pendidikan Terbaru