Pendidikan

Unisma Masuk QS World University Ranking Asia, Targetkan Peringkat Global 2028

Rabu, 11 Desember 2024 | 21:00 WIB

Unisma Masuk QS World University Ranking Asia, Targetkan Peringkat Global 2028

Kampus Unisma. (Foto: NOJ/Yayasan Unisma)

Malang, NU Online Jatim
Universitas Islam Malang (Unisma) terus menunjukkan komitmennya menuju universitas berkelas dunia dengan tercatat dalam QS World University Ranking Asia 2025. Saat ini, Unisma berhasil menduduki peringkat ke-153 di antara perguruan tinggi kawasan Asia Tenggara.

 

Prestasi ini juga menempatkan Unisma dalam kategori QS Top 851-900 Asia University Ranking (AUR).

 

Rektor Unisma, Prof. Junaedi, menegaskan targetnya untuk terus meningkatkan pencapaian internasional Unisma setiap tahunnya.

 

"Apa yang kita capai sekarang menjadi pijakan di 2024. Pada QS untuk AUR kita targetkan naik satu blok sehingga tahun depan ditargetkan naik ke 800-851 dan semakin meningkat tiap tahun," ujarnya, Rabu (11/12/2024), dilansir dari Ketik.co.

 

Masuknya Unisma dalam peringkat QS World University Ranking Asia 2025 menjadi terobosan baru dibandingkan tahun sebelumnya. Terlebih predikat world class university telah menjadi milestone perkembangan Unisma di tahun 2027.

 

"Baru di 2027 Unisma ditargetkan menjadi world class university. Cuma definisinya belum ada jadi kita berupaya mendefinisikan dan ditargetkan seperti apa. Akhirnya definisi itu kita tata dari capaian yang diraih sekarang," tambahnya.

 

Prof Junaidi juga telah menetapkan target di akhir masa jabatannya yakni pada 2028 Unisma telah melesat menjadi peringkat 1.200 dunia. Menurutnya untuk mencapai target tersebut diperlukan pemahaman akan aspek-aspek penilaiannya.

 

"Memang proporsi terbesar terkait reputasi akademik, yaitu menduduki persentase penilaian sampai 30 persen. Untuk reputasi akademik ini lembaga survei menilainya dari kemampuan perguruan tinggi lain atas keunggulan sebuah perguruan tinggi," jelasnya.

 

Untuk itu diperlukan pemahaman kampus lain untuk mengenal dan tahu keunggulan dari Unisma. Prof Junaidi menyebut salah satu caranya dengan kunjungan dan menjalin kerjasama dengan kampus-kampus unggulan di berbagai negara.

 

"Keterkenalan Unisma bukan hanya karena kunjungan tapi dari produktivitas dosen dalam menerbitkan karya di jurnal ilmiah internasional bereputasi. Baik diindex oleh scopus atau yang lain itu mencapi 20 persen," tambahnya.

 

Masuknya Unisma dalam perankingan dunia menjadi kebanggaan bagi mahasiswa. Tak hanya itu, mahasiswa pun akan kian mudah terserap ke pasar kerja.

 

"Dengan masuknya pada pemeringkatan internasional maka mahasiswa akan dipandang memiliki kompetisi internasional. Memang ada juga salah satu kriterianya dalam penilaian itu adl reputasi lulusan. Makin banyak lulusan diserap dalam market internasional maka semakin tinggi," tutupnya.