• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Pustaka

Menuju Kebahagiaan Hidup yang Hakiki

Menuju Kebahagiaan Hidup yang Hakiki
Sampul buku Tak Perlu Ragu, Tuhan Selalu Bersamamu. (Foto: NOJ/ Musyfiqur Rozi)
Sampul buku Tak Perlu Ragu, Tuhan Selalu Bersamamu. (Foto: NOJ/ Musyfiqur Rozi)

Kehidupan manusia tidak selalu berjalan mulus sesuai dengan kehendak. Terkadang harus melewati masa-masa sulit yang membuat kesal atau sedih. Namun, Islam mengajarkan agar memiliki harapan dalam hidup. Sebab, hidup di dunia merupakan perjalanan bagi setiap Muslim menuju jannah (surga), tempat yang akhirnya akan bahagia.

 

Namun bukan berarti tidak bahagia dalam menjalani kehidupan di dunia. Sebab, kebahagiaan adalah perasaan puas dalam situasi tertentu, bahkan yang buruk sekalipun. Ada berkah dan alasan untuk semua situasi tersebut.

 

Sebagai hamba, manusia mendapat banyak beban dan tanggung jawab yang harus dipenuhi. Semua itu untuk memenuhi keinginan awal tuhan menciptakan manusia. Sebagaimana dalam QS Al-Thur: 56: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan mereka beribadah kepada-Ku”.

 

Buku ini adalah buku terjemah dari kitab Risalah Al-Mu’awanah karya Habib Abdullah Alawi al-Haddad. Walaupun tunanetra sejak kecil, Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad gigih menuntut ilmu. Ia banyak menguasai disiplin ilmu sejak belia sehingga banyak melahirkan karya.

 

Dewasa ini, marak orang yang mengkaji syariat terlalu mendalam, tanpa diimbangi dengan kajian tasawuf, sehingga dirinya dengan mudah menyalahkan dan mengkafirkan sesama muslim. Padahal, mungkin saja mereka belum bisa merasakan apa yang dirasakan oleh kaum sufi karena sudut pandangnya berbeda.

 

Di tengah fenomena ini, buku ini tepat sekali untuk dibaca. Selain menghindari fenomena tadi, juga dalam rangka melembutkan hati dengan kombinasi kajian syariat (dzahir), membahas perkara yang nampak. Sedangkan tasawuf berbicara masalah batin, yakni sesuatu yang tidak kasat mata, namun sangat urgen pembahasannya.

 

Habib Abdullah Al-Haddad selaku pengarang, menyampaikan gagasannya melalui kitab karyanya. Sejauh ini, ada lima ajaran pokok yang disampaikan. Pertama, ajaran pokok bagaimana manusia menjalani seluruh akitivitas sehari-hari sesuai sunah nabi. Segala aktivitas yang dicontohkan oleh Rasulullah adalah jalan menuju Sang Khalik. Meski ada beberapa hal yang memang tidak bisa ditiru karena itu adalah keistimewaan Nabi Muhammad sebagai seorang utusan.

 

Pada dasarnya, segala ajaran nabi adalah bagaimana kita mengenal Allah lebih dekat dengan meningkatkan pengetahuan kita tentang-Nya, sifat-sifat-Nya, dan menjalin hubungan baik dengan-Nya. Pada akhirnya ini akan membantu seseorang menerima situasi apapun. Dengan mengingatnya melalui dzikir, kesulitan dan masalah dapat menjauh dan memungkinkan kita untuk melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda.

 

Kedua, di tengah hingar bingar kehidupan, ada banyak tuntutan yang harus dilalui. Dan tak jarang tuntutan itu menjadi beban pikiran dan mengganggu keyakinan. Namun, buku ini kembali mengajarkan bagaimana mencintai Allah, selalu bersyukur kepada-Nya dalam keadaan apapun, serta tetap rendah hati dan berlindung kepada-Nya dari berbagai godaan dan kebisingan duniawi.

 

Ketiga, berisi tentang ajakan untuk selalu menata dan menjaga hati dari segala penyakit, mulai yang bersifat fisik ataupun batin. Penyakit fisik boleh saja diobati dengan pergi ke dokter. Namun, penyakit batin sulit disembuhkan kecuali kita mendeteksi segala penyakit batin. Iri, dengki, riya dan beberapa penyakit lainnya adalah perkara yang sulit dihapus kecuali dengan mengendalikannya.

 

Keempat, buku ini tidak hanya membahas urusan hati dengan Sang Khalik, akan tetapi juga peduli terhadap sosial dan lingkungan. Hidup ini tidak sebatang kara, akan tetapi juga hidup bersosial sebagaimana yang diajarkan oleh nabi. Salah satu bukti kepedulian sosial kita adalah shalat berjamaah di masjid, mengajak anak istri. Selain dalam rangka memperbanyak amal di masjid, kita juga bisa bertemu dengan tetangga, bertegur sapa seusai shalat dan mempererat kedekatan dengan lainnya.

 

Terakhir, berisi kecaman terhadap segala tindakan zalim dan menyakiti sesama makhluk. Benar memang bahwa lahirnya kitab ini adalah bentuk respons terhadap paham Syiah yang mulai masuk ke Yaman. Tak heran bila disebutkan bahwa faktor lingkungan sangat mempengaruhi terhadap karya yang ditulisnya.

 

Buku ini hadir sebagai pedoman agar kita bisa selalu membersamai Tuhan dalam segala kondisi. Seperti tampak pada judulnya, buku ini memuat uraian detail tentang laku islami penguat iman yang dapat diamalkan sehari-hari. Sebuah buku yang ditujukan sebagai self-help ruhani untuk memperbaiki aspek spiritual dalam mengarungi dunia. Meski materi yang diulas cukup mendalam, tapi Habib Abdullah Al-Hadddad tetap menyajikannya dengan renyah dan mudah dipahami. Selamat membaca.

 

Identitas Buku:

Judul Buku: Tak Perlu Ragu, Tuhan Selalu Bersamamu (Amalan Islami Harian Penguat Iman)
Penulis: Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad
Penerjemah: Yusni Amru
Penerbit: Turos Pustaka
Tahun Terbit: Oktober, 2022
ISBN: 978-623-7327-77-6
Peresensi: Musyfiqur Rozi, mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya sekaligus alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep.


Pustaka Terbaru