• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Pustaka

Nyai Nur Khodijah, Sosok Inspiratif Pelopor Pesantren Putri Indonesia

Nyai Nur Khodijah, Sosok Inspiratif Pelopor Pesantren Putri Indonesia
Cover buku Nyai Nur Khodijah Perintis Pesantren Putri Indonesia. (Foto: NOJ/Balya)
Cover buku Nyai Nur Khodijah Perintis Pesantren Putri Indonesia. (Foto: NOJ/Balya)

Dalam banyak literatur dijelaskan, bahwa pondok pesantren putri pertama di Jawa bahkan di Indoesia adalah Pondok Putri Denanyar. Pesantren ini tak lain didirikan oleh Nyai Nur Khodijah Chasbullah beserta suaminya KH. M. Bisri Syansuri, salah satu dari muassis Nahdlatul Ulama. 

 

Nyai Nur Khodijah sendiri adik kandung dari KH. Wahab Chasbullah menikah dengan Kiai Bisri pada tahun 1914 di usia 22 tahun. Setelah itu, pasangan suami istri itu tidak langsung mendirikan pondok, akan tetapi berkhidmah dahulu di Pondok Pesantren Tambakberas yang waktu itu diasuh oleh kakaknya KH. Wahab Chasbullah selama kurang lebih tiga tahun.

 

Setelah tiga tahun berlalu, tepatnya pada tahun 1917 mereka berdua diberi sebidang tanah di Desa Denanyar yang jaraknya tidaklah jauh dari Tambakberas. Dan di tahun yang sama akhirnya Pondok Denanyar berdiri.

 

Berkat kegigihannya dan riyadlahnya yang kuat ini, dua tahun setelahnya berdirilah pondok pesantren putri pertama di Indonesia. Dengan tujuan agar perempuan di kala itu mendapatkan hak pendidikan yang sama dengan laki-laki. Mungkin inilah perjuangan Nyai Nur Khodijah yang sama dengan Ibu RA Kartini, yakni mengangkat harkat dan martabat wanita. 

 

Dalam penuturan Nyai Hj Muhashonah Hasbullah, yang disampaikan oleh putrinya, Nyai Hj Muniroh Iskandar, ada 3 kategori santri putri yang diterima oleh Nyai Hj Nur Khodijah.

 

Pertama, santri tetangga dari Nyai Hj Nur Khodijah atau masyarakat sekitar Jombang yang ingin menuntut ilmu agama kepada beliau. 

 

Kedua, santri yang dalam masa akan dinikahkan. Santri yang akan menikah akan diajarkan beberapa kebutuhan yang diperlukan di masyarakat, misalnya diajarkan diba'an, doa khataman Qur'an, dan seterusnya. 

 

Dan yang terakhir, yaitu santri dengan kategori yang sedang ada masalah keluarga misalnya diceraikan suami atau suaminya meninggal.

 

Untuk mengetahui sepak terjang, perjalanan spiritualis, sosok perempuan inspiratif ini dapat dibaca di buku 'Nyai Nur Khodijah Perintis Pesantren Putri Indonesia'. Buku ini terdiri dari 4 bab. Pertama tentang biografi Nyai Nur Khodijah, kedua tentang pesantren perspektif Nyai Nur Khodijah, ketiga tentang keistimewaan Nyai Nur Khodijah, dan keempat tentang keteladanan Nyai Nur Khodijah. 

 

Dalam buku ini juga, Nyai Nur Khodijah menekankan pula tentang makna penting relasi hangat dan spiritualitas suami-istri. "Tirakatmu menentukan masa depan suamimu (keluargamu)" adalah di antara dawuh beliau yang sangat terkenal. Beliau juga dikenal memberikan ijazah amalan antara lain, agar para muda memperoleh jodohnya. Yang masih jomblo, lazimnya perlu mengamalkan ijazah beliau yang ada di buku ini. 

 

Identitas Buku:
Penulis: Atik Masfiah, Yusuf Suharto, Ani Mar'atul Hamidah, dan Fendrias Alamsyah
Penerbit: Akademia Pustaka
Tahun terbit: 2023
Tebal: 72 hlm
ISBN: 978-623-157-042-0
Presensi: M. Rufait Balya Barlaman


Pustaka Terbaru