• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Tokoh

Mbah Bisri dan Nyai Khadijah, Pelopor Pesantren Perempuan

Mbah Bisri dan Nyai Khadijah, Pelopor Pesantren Perempuan
Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar, Jombang. (Foto: NOJ/ad)
Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar, Jombang. (Foto: NOJ/ad)

Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang hari ini memasuki usianya yang ke-106 tahun. Perjalanan panjang selama lebih dari satu abad ini menorehkan perhatian yang luar biasa. Bertepatan dengan itu, hari ini juga digelar peringatan haul ke-42 KH Bisri Syansuri yang merupakan pendiri dari pesantren setempat.

 

Pesantren yang lebih akrab disebut Pondok Denanyar tersebut menjadi salah satu bukti kebangkitan para santri putri. Sepulang dari Makah, pada tahun 1917 Mbah Bisri dan Nyai Nur Khodijah mendirikan Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar. Waktu itu, usianya masih terbilang muda yaitu 30 tahun. Kendati demikian, pada tahun 1919 memiliki sebuah dobrakan yang luar biasa dengan mendirikan kelas khusus santri putri di Denanyar.

 

Langkah Mbah Bisri itu pun dinilai tidak biasa di mata kalangan ulama Indonesia saat itu. Namun, hal tersebut tidak lepas dari pantauan gurunya yaitu Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari. Mbah Hasyim tidak melarang, juga tidak merasa keberatan dari apa yang dilakukan muridnya tersebut. Hingga suatu ketika, Mbah Hasyim melihat langsung perkembangan kelas santri putri asuhan santrinya ini.

 

Santri putri yang merupakan tetangga sekitar Mbah Bisri itu mengenakan identitas khusus saat di pesantren, yaitu dengan atasan kebaya dan bawahan sewek, serta kerudung yang hanya diselempangkan untuk menutupi rambut.

 

Upaya Mbah Bisri dalam mendirikan pesantren putri adalah langkah tepat sebagai ulama fiqih yang melahirkan terobosan penting demi kemajuan pendidikan kaum perempuan. Ijtihad kreatif ini dilanjutkan oleh putri Kiai Bisri, Nyai Musyarofah yang diperistri Kiai Abdul Fattah, Tambakbesar, Jombang dengan mendirikan pesantren putri di Tambakberas pada tahun 1951.


Tokoh Terbaru