• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Pustaka

Pandemi dan Ikhtiar Menumbuhkan Keyakinan Diri

Pandemi dan Ikhtiar Menumbuhkan Keyakinan Diri
Anak muda hendaknya menjadikan pandemi sebagai sarana untuk melecutkan semangat. (Foto: NOJ/LZa)
Anak muda hendaknya menjadikan pandemi sebagai sarana untuk melecutkan semangat. (Foto: NOJ/LZa)

Pandemi menjadi masa-masa sulit untuk sebagian besar orang, namun bukan berarti akan menghentikan setiap usaha ataupun impian. Untuk kawula muda, mungkin banyak yang pesimis dan tidak tahu harus bagaimana dalam menghadapi, terutama untuk menjaga dan mempertahankan impian besarnya. Hadirnya buku ini menjadi penyemangat, karena penulis sadar bahwa setiap manusia membutuhkan stimulus dalam mewujudkan semua impian dan harapan.
 

Menurut penulis buku ini, Wirda, pandemi bukan suatu halangan yang besar. Baginya, pandemi adalah masa untuk melatih diri, sabar, dan menjaga diri agar tetap berkata dan berpikiran positif. Karena setiap ujian pasti menyisakan titik terang. Jika kita dapat mengambil hikmah, banyak inovasi baru di masa sulit. Dari yang semula tidak melek teknologi menjadi paham dan mampu memanfaatkan peluang dengan berdagang online.
 

Menjaga impian di masa sulit mungkin bukan hal mudah bagi setiap orang. Karena memiliki impian bukan sekadar menginginkan sesuatu, tetapi adalah suatu hal di luar nalar, dan kemampuan manusia. Semisal, kita adalah anak dari keluarga sederhana, tetapi ingin punya pabrik, jadi pengusaha sukses, memiliki saham di mana-mana, itu baru impian. 
 

Dalam menjaga impian, Wirda menggunakan satu cara yang ampuh. Ia menuliskan impian dalam kertas dan diajukan kepada Allah dengan doa. Pada saat yang sama berkeyakinan Allah lah yang memiliki segalanya. “Ya Allah, ini cita-cita saya. Ini impian saya, tolong kawal saya, tolong modalin, tolang bimbing, tolong arahin.” Sesimpel itu doa yang dipanjatkan.
 

Di buku ini Wirda juga mengajak pembaca untuk tidak bergantung pada ‘privillage’ malah kalau bisa bukan orang tua yang memberi uang atau kebutuhan kita. Tetapi kitalah sebagai anak yang memiliki tanggung jawab untuk meringankan beban kedua orang tua. 
 

Wirda juga mengatakan privillage bagi sebagian orang yang beruntung bisa menggunakan jalur tersebut, namun baginya hal itu sangat dihindari. Sebab ia tidak mau bergantung pada orang tuanya, karena tak selamanya akan bersama di dunia. Maka dari itu, ia selalu membacakan shalawat untuk mimpi-mimpi dan keyakinannya kepada Allah yang membuat semua menjadi kenyataan.
 

Setelah mengantongi impian dan doa, usaha dan kemampuan, kadang kita masih diragukan orang lain. Tidak sedikit yang masih memandang sebelah mata. Apalagi dengan impian seseorang yang tidak masuk akal. Dalam hal ini Wirda memberikan pencerahan, memang kodratnya manusia memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, tetapi menurutnya kekurangan bukan semata kekurangan. Kekurangan juga bisa diupgrade, seperti yang sudah dituliskan Wirda dalam buku kelimanya Unlimited You: If you have something that you can’t do, then you must have something that you can do.
 

Dari kutipan tersebut Wirda menegaskan, jika kamu memiliki sesuatu yang tidak dapat dilakukan, maka harus memiliki sesuatu yang dapat dilakukan. Dan dalam hidup ini jangan merasa aman dan nyaman dengan kekurangan. Memang kita perlu bersyukur atas keadaan saat ini, namun berdoa untuk yang lebih baik itu juga perlu. Intinya dalam kondisi apapun entah senang ataupun sedih, kita harus tetap berusaha mencari jalan untuk mencapai impian. Jangan lupa untuk tetap membawanya dalam setiap doa, sebab doa bisa menjadi wasilah agar mempermudah dan semakin dekat dan mendapat petunjuk Allah.

 

Identitas Buku
Judul: A Note To Remember
Penulis: Wirda Mansyur
Penyunting: Muthia Esfand
Penerbit: Sunset Road & Screen Media
Cetakan: Cetakan Pertama, November 2020
Halaman: iv + 128 hlm. ; 12 x 18 cm.
ISBN: 978-623-94886-4-2
Harga: Rp120.000,- (Pulau Jawa)
Peresensi: Ika Nurfitriani (Ketua PKPT IPPNU UNU Blitar dan Pegiat Literasi)


Editor:

Pustaka Terbaru