• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

Teladan, Dua Santri di Gresik ini Sandang Predikat Kang dan Ning

Teladan, Dua Santri di Gresik ini Sandang Predikat Kang dan Ning
Muhammad Fairuz Alamsyah - Ida Mas Ayu Putri saat dinobatkan sebagai Kang-Ning di Ponpes Zainal Abidin Desa/ Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Kamis (29/10/2020). (Foto: NOJ/ Syafik Hoo).
Muhammad Fairuz Alamsyah - Ida Mas Ayu Putri saat dinobatkan sebagai Kang-Ning di Ponpes Zainal Abidin Desa/ Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Kamis (29/10/2020). (Foto: NOJ/ Syafik Hoo).

Gresik, NU Online Jatim

Dua santri Pondok pesantren (Ponpes) Zainal Abidin Desa/ Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Muhammad Fairuz Alamsyah - Ida Mas Ayu Putri dinobatkan sebagai Kang-Ning dilingkungan pesantren setempat.  Keduanya dinobatkan secara resmi oleh pihak pengasuh Pondok Pesantren Zainal Abidin saat puncak kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

 

Ketua Panitia Pelaksana, Citra Fanisa Rahma mengatakan, santri-santri Ponpes Zainal Abidin sudah sepekan menggelar berbagai kegiatan bahkan perlombaan. Dimulai sejak peringatan Hari Santri 22 Oktober, Sumpah Pemuda, hingga peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

 

"Sudah hampir seminggu ini kami mengadakan kegiatan dan perlombaan, tujuannya untuk menyemarakkan Hari Santri hingga peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW," ujar Citra, sapaan akrabnya, (29/10/2020).

 

Selain perlombaan, dalam rangka memeriahkan Hari Santri, lanjut Citra, pada puncaknya juga ada penobatan 'Kang dan Ning' yang terpilih dari seluruh santri yang ada. "Puncak dari segala kegiatan dan perlombaan adalah penobatan Kang dan Ning yang terpilih dari Santiwan-Santriwati," imbuhnya.

 


 

Sementara itu, Pembina Ponpes Zainal Abidin, Abdul Malik menuturkan, penobatan Kang dan Ning ditujukan kepada Santriwan-Santriwati teladan. Untuk proses penilaiannya, Santriwan-Santriwati harus lolos beberapa uji penilain yang dilakukan pihak pengurus dengan pihak ndalem.

 

"Penobatan Kang dan Ning dinilai dari keaktifan kegiatan, sikap perilaku atau akhlaqul karimah. Secara teknis dilihat dari absensi setiap kegiatan dan kepatuhan terhadap keluarga ndalem, dan penilaian dilakukan sejak mereka masuk pondok pesantren," ungkap pria yang akrab dipanggil Gus Malik.

 

Agar bisa terpilih, Gus Malik melanjutkan, para santri harus bersaing dengan seluruh santriwan-santriwati yang ada. Pemilihannya dilakukan setiap setahun sekali.

 

"Agar bisa terpilih menjadi Kang dan Ning, para santri harus bersaing dengan ratusan santri lain, tentu ini menjadi ajang bergengsi di Pondok Pesantren Zainal Abidin ini, mengingat nanti yang terpilih akan mendapat sertifikat penghargaan dan bisa menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang tua, dan suatu saat akan bermanfaat bagi dirinya," pungkasnya.

 

Editor: Romza


Editor:

Metropolis Terbaru