Setiap orang akan berharap rezeki yang akan diterima saat ini dan hari-hari berikutnya akan lancar. Karenanya sejumlah ikhtiar dilakukan, dari mulai memastikan hubungan baik dengan kolega, menjaga kepercayaan pelanggan, hingga selalu menyelesaikan tugas dengan baik.
Namun yang juga tidak kalah penting untuk dilakukan adalah senantiasa meminta perlindungan dari Allah SWT. Dan hal tersebut antara lain dapat dilakukan dengan membaca doa ketika keluar rumah.
Ketika keluar rumah, kita dianjurkan untuk berdoa agar memantapkan hati dan membuka harapan-harapan baru. Tentu saat keluar rumah kita dianjurkan untuk memohon keselamatan dari segala marabahaya di luar rumah. Tetapi ketika rezeki lagi seret dan penghidupan lagi sempit, ada baiknya kita menambahkan doa keluar rumah dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW berikut. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA:
بِسْمِ اللهِ عَلَى نَفْسِي وَمَالِي وَدِيْنِيْ. اَللَّهُمَّ رَضِّنِيْ بِقَضَائِكَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا قُدِّرَ لِيْ حَتَّى لَا أُحِبَّ تَعْجِيْلَ مَا أَخَّرْتَ وَلَا تَأْخِيْرَ مَا عَجَّلْتَ
Bismillâhi ‘ala nafsî wa mâlî wa dînî. Allâhumma radhdhinî bi qadhâ’ika, wa bârik lî fîmâ quddira lî hattâ lâ uhibba ta‘jîla mâ akhkharta, wa lâ ta’khîra mâ ‘ajjalta.
Artinya: Dengan nama Allah yang menguasai diri, harta, dan agamaku. Tuhanku, kondisikan batinku agar rela menerima ketentuan-Mu. Berkatilah aku pada semua yang ditakdirkan untukku sehingga aku enggan menyegerakan apa yang Kautunda dan enggan menunda apa yang Kausegerakan.
Saat membaca doa di atas, sudah barang tentu diiringi dengan penghayatan dan merenungi kandungan artinya. Karena dengan demikian, saat membaca doa tersebut maka akan semakin mantap dan yakin dengan kandungan kalimatnya.
Dengan doa ini, kita berharap kepada Allah untuk membuka pintu-pintu rezeki di luar rumah. Karena kita juga tidak pernah tahu, apa yang akan terjadi dalam waktu dekat. Kita juga memohon kepada-Nya untuk memberikan ketenteraman batin di tengah kondisi kritis dalam hal finansial. Apalagi memang segala upaya telah dilakukan namun belum membuahkan hasil yang diinginkan.
Perlu diketahui bahwa riwayat di atas disebutkan oleh Imam an-Nawawi dalam karyanya yakni kitab Al-Adzkarul Muntakhabah min Kalami Sayyidil Abrar, yang biasa disebut dengan kitab Al-Adzkar. Wallau a'lam.