• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 16 April 2024

Rehat

Mengenang Kepergian Hj Istatik Rodliyah, Ketua Muslimat NU Kabupaten Mojokerto

Mengenang Kepergian Hj Istatik Rodliyah, Ketua Muslimat NU Kabupaten Mojokerto
Almarhumkah Nyai Hj Istatik Rodliyah. (Foto: NOJ/A Muwaffaq)
Almarhumkah Nyai Hj Istatik Rodliyah. (Foto: NOJ/A Muwaffaq)

Mojokerto, NU Online Jatim

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Berita duka kembali melanda keluarga besar Nahdlatul Ulama. Kali ini, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Mojokerto, Nyai Hj Istatik Rodliyah meninggal dunia pada Kamis (3/9/2020) malam.

 

Perempuan kelahiran 12 April 1966 tersebut setiap harinya dikenal sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mu'awanah Medali, Puri, dan meninggal dalam usia 54 tahun.

 

Semasa muda, almarhumah tercatat sebagai pejuang jamiyah bersama tokoh nasional seperti Ida Fauziah yang kini diamanahi sebagai Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia.

 

"Bu Ida adik kelas saat mondok di Pesantren Tambakberas, Jombang dan berangkat di organisasi bersamaan," terang Hakam Al-Faqih, putra almarhumah.

 

Nyai Hj Istatik Rodliyah dikenang sebagai sosok yang inspiratif karena sepak terjang waktu lulus dari Pesantren Tambakberas aktif di Fatayat NU.

Menurut situs resmi NU Kabupaten Mojokerto, almarhumah selain sebagai Ketua Muslimat NU, juga pengurus Partai Kebangkitan Bangsa, pengasuh Pondok Pesantren  Al Muawanah, pendiri TK Syarif Hidayatullah, aktivis gender, dan lain-lain.

 

Ayahnya adalah tokoh agama dan guru di Desa Medali yang bernama M Kusnan. Almarhumah tumbuh sebagai anak yang hidup dalam nuansa agama yang ketat. Pendidikan dirampungkan di MI Medali, kemudian melanjutkan ke Pesantren Tambakberas Jombang. Di Pondok ini, ia tetap melanjutkan pendidikan formal ke MTsN dan juga MAN Tambakberas.

 

Usai tamat, melanjutkan studi ke IAIN Sunan Ampel Surabaya dan saat semester II, dipersunting M Bahri.

 

Usai menyelesaikan pendidikan S 1, Nyai Istatik berkiprah dalam dunia pendidikan dengan melanjutkan pendidikan pesantren yang diwariskan dari keluarganya secara turun temurun. Pesantren Al Muawanah ditata secara modern. Pendidikan TPQ dikelola sendiri dengan administrasi yang tertata rapi, demikian pula metodenya. Ia mengenalkan metode yang khas sehingga menghasilkan santri pandai mengaji sesuai makhraj dan tajwid.

 

Begitu pula dengan pendidikan diniyah. Bila dulu sistem pendidikan hanya bandongan, tetapi kemudian diubah menjadi klasikal, berjenjang sesuai dengan kompetensi yang dikuasai santri.

 

Selain turut mengajar TPQ, Madin dan pesantren, Nyai Istatik juga merintis TK Syarif Hidayatullah. Tak tanggung-tanggung, ia sendiri turut mengajar.

 

Pernah merintis perguruan tinggi yang merupakan cabang STAI Al-Hikmah Lamongan. Hanya saja, kampus dimaksud tidak bertahan lama dan tidak berlanjut hingga sekarang.

 

Selain mengajar di lembaga formal, kerap pula mengisi pengajian perempuan hingga luar daerah. Apalagi menjadi Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Mojokerto.

 

Di bidang politik, tercatat sebagai pendiri PKB di Kabupaten Mojokerto. Pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Mojokerto selama 3.5 tahun pada tahun 2004 saat menggantikan posisi anggota DPRD yang meninggal dunia. Hingga meninggal, Nyai Istatik masih menjabat sebagai Sekrearis Dewan Syuro PKB Kabupaten Mojokerto.

 

Editor: Syaifullah


Editor:

Rehat Terbaru