• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Rehat

UMRAH RAMADHAN 2023

Senyampang di Makkah, Shalat Maktubah Harus di Masjidil Haram

Senyampang di Makkah, Shalat Maktubah Harus di Masjidil Haram
Setiap saat Masjidil Haram selalu sesak dengan jamaah utamanya kala akan dilaksanakannya shalat maktubah. (Foto: NOJ/Syaifullah)
Setiap saat Masjidil Haram selalu sesak dengan jamaah utamanya kala akan dilaksanakannya shalat maktubah. (Foto: NOJ/Syaifullah)

Makkah, NU Online Jatim

Sungguh, berada di Kota Makkah saat bulan Ramadhan adalah nikmat yang wajib disyukuri. Salah satu bentuknya adalah dengan selalu melaksanakan shalat maktubah di Masjidil Haram. Pengalaman penulis meski hanya beberapa hari saja di Makkah dapat menyaksikan betapa antusias umat islam dalam beribadah demikian membanggakan. Mereka berasal dari sejumlah negara di dunia dan tujuannya hanya satu yakni menghabiskan hari dengan beribadah di Masjidil Haram.


Seperti banyak disebutkan, bahwa antusias warga sekitar Masjidil Haram untuk shalat berjamaah demikian tinggi. Bahkan, dua jam sebelum adzan berkumandang, umat Islam sudah bersiap berangkat. Bahkan, tidak sedikit yang rela i’tikaf di Masjidil Haram dalam waktu lama karena sadar demikian besar pahala yang dijanjikan.


Menunaikan ibadah umrah atau haji ke Tanah Suci merupakan impian bagi setiap muslim karena terdapat dua masjid suci yaitu Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah dan menunaikan shalat di dalamnya. Setiap muslim wajib tahu adanya keutamaan yang luar biasa dari kedua bangunan suci tersebut, yakni pahala shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang beribu kali lipat. 


Masjidil Haram artinya masjid yang memiliki tanah haram di kota suci Makkah yang dipandang sebagai tempat tersuci bagi umat Islam. Masjidil Haram dibangun mengelilingi Ka’bah yang menjadi arah kiblat bagi umat Islam dari seluruh penjuru dunia dalam mengerjakan ibadah shalat. Masjidil Haram ini juga merupakan masjid terbesar di dunia, diikuti oleh Masjid Nabawi di Madinah al-Munawarah sebagai masjid terbesar kedua di dunia serta merupakan dua masjid suci utama bagi umat muslim.


Masjidil Haram merupakan salah satu dari tiga masjid yang diperintahkan Rasulullah SAW kepada ummatnya untuk dikunjungi. Dalam sebuah kesempatan Nabi bersabda: Janganlah kalian bersusah payah dalam bepergian kecuali menuju tiga masjid; Al Masjidil Haram, Al Masjidil Aqsa dan Masjidku ini (Masjid Nabawi).


Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah amat menganjurkan umatnya untuk mengunjungi ketiga masjid ini, dan Masjidil Haram adalah masjid peringkat pertama yang perlu dikunjungi setiap muslim.


Dalam hadits lain, Rasulullah menyebutkan: Sungguh Allah menurunkan pada setiap hari dan malam 120 rahmat di Baitullah ini. 60 rahmat untuk orang yang melakukan tawaf. 40 rahmat bagi orang yang mendirikan shalat, dan 20 rahmat bagi orang yang memandang ke arah Ka’bah. (HR Thabrani).

 

Di samping itu, kedua masjid suci bagi umat muslim ini memiliki keutamaan lain dan diyakini memiliki tempat yang mustajab untuk berdoa. Di Masjidil Haram, tempat yang mustajab berada di Multazam yang lokasinya antara Hajar Aswad dengan pintu Ka’bah. Umat muslim dapat berdoa kapanpun di lokasi tersebut sejauh bisa berada di tempat itu, yang kadang padat, namun kadang sepi. Tidak ada batasan waktu untuk berdoa di sana.  


Sedangkan di Masjid Nabawi, lokasi yang mustajab untuk berdoa berada di Raudhah, yaitu antara mimbar yang menjadi tempat Rasulullah mengajarkan Islam kepada para sahabat dengan rumah Nabi. Tentunya bukan hanya tempat mustajab untuk berdoa saja, baik Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi Madinah memiliki keistimewaan lain yakni nilai pahala yang sangat luar biasa.

 

Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi memiliki nilai pahala yang lebih utama dibandingkan dengan masjid biasa. Dari Jabir, Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda: 


 صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ

 

Artinya: Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram. Shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya. (HR Ahmad 3/343 dan Ibnu Majah no. 1406.


Riwayat hadits menyatakan bahwasanya shalat di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram memiliki keutamaan nilai pahala beribu lipat. Dari hadits riwayat tersebut dijelaskan, nilai pahala shalat di Masjidil Haram lebih utama 100.000 kali shalat di masjid lain. Sedangkan nilai pahala shalat di Masjid Nabawi lebih utama 1000 kali shalat di masjid lain selain Masjidil Haram.


Karena Masjidil Haram dan Masjid Nabawi memiliki keutamaan dan keistimewaan dibanding masjid lainnya, maka dianjurkan untuk berdoa ketika hendak masuk kedua masjid suci tersebut.

 

Doa Masuk Masjidil Haram:

 

 اَللّٰهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَالسَّلَامَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْجَلَالِ وَاْلإِكْرَامِ. اَللّٰهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَمَغْفِرَتِكَ وَأَدْخِلْنِيْ فِيْهَا. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى رَسُوْلِ اللهِ

 

Allahumma antassalaam, waminkassalaam fahayyinaa rabbanaa bissalaam wa adkhilnal jannata daarassalaam tabaarakta wata’aalaita yaa dzaljalaali wal ikraam. Allahummaftah lii abwaaba rahmatika wamaghfiratika wa adkhilnii fiihaa. Bismillahi walhamdulillahi wasshalaatu wassalaamu ‘alaa rasuulillaah.

 

Artinya: Ya Allah Engkau sumber keselamatan, dan dariMu lah datangnya keselamatan itu semua. Maka sambutlah kami wahai Tuhan dengan selamat sejahtera dan masukanlah kami ke dalam surga negeriMu yang bahagia, Maha Pemberi berkat dan Maha Tinggilah Engkau wahai Tuhan yang punya keagungan dan kehormatan. Ya Allah bukakanlah untukku pintu rahmat dan ampunan, masukanlah aku ke dalam ampunanMu. Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah salawat dan salam untuk Rasulullah.

 

Sedangkan doa masuk Masjid Nabawi adalah:

 

بِسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ , رَبِّ أَدْخِلْنِى مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِى مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لىِ مِنْ لَدُنْكَ سُلْطاَناً نَصِيْراً , أَللَّـهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ , وَاغْفِرْ لىِ ذُنُوْبِى وَافْتَحْ لىِ أَبْواَبَ رَحْمَـِكَ وَأَدْخِلْنِى فِيْهاَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

 

Bismillah wa’alaa millati rasulillaahi. Rabbi adkhilnii mudkhala shidqin wa akhrijnii mukhraja shidqin waj’al lii min ladunka sulthaana nashiiraa. Allaahumma shalli ‘alaa sayyidina Muhammadin wa’alaa aali sayyidina Muhammadin, waghfir lii dzunuubii waftah lii abwaaba rahmatika wa adkhilni fiihaa yaa arhamar raahimiin.

 

Artinya: Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah. Ya Allah masukkanlah aku dengan cara masuk yang benar, dan keluarkanlah pula aku dengan cara keluar yang benar, dan berikanlah padaku dari sisiMu kekuasaan yang dapat menolong. Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Muhammad dan keluarganya. Ampunilah dosaku, bukalah pintu rahmat-Mu bagiku dan masukkanlah aku ke dalamnya, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih.


Karenanya, mereka yang tengah melaksanakan ibadah umrah tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk melaksanakan shalat maktubah selain di Masjidil Haram. Mereka rela tidak beranjak dari masjid hanya demi memastikan bahwa waktunya dihabiskan di Masjidil Haram. Selama di sana, banyak ibadah yang dilakukan. Mulai dari berdzkir, membaca istighfar, membaca Al-Qur’an, memperbanyak shalawat dan sejenisnya.


Bila dirasa capek, maka dapat diselingi dengan melaksanakan aneka shalat sunah. Dari mulai shalat dhuha, shalat sunah mutlak, shalat tobat, dan lain-lain dengan dengan jumlah rakaat yang tidak terbilang. Apalagi saat ini ada di bulan Ramadhan, pastinya semangat mengisi hari dengan ibadah semakin kuat.


Rehat Terbaru