• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Keislaman

Sejumlah Kejadian Istimewa saat Peristiwa Isra’ Mi’raj

Sejumlah Kejadian Istimewa saat Peristiwa Isra’ Mi’raj
Ada 6 hal yang layak menjadi perenungan dari peristiwa Isra' dan Mi'raj. (Foto: NOJ/NU Network)
Ada 6 hal yang layak menjadi perenungan dari peristiwa Isra' dan Mi'raj. (Foto: NOJ/NU Network)

Puncak peringatan Isra’ dan Mi’raj dilaksanakan Senin (28/02/2022). Sejumlah kegiatan digelar sekaligus sebagai bentuk kepasrahan terhadap kejadian yang mempertaruhkan keimanan tersebut.


Sebagai salah satu mukjizat agung yang dimiliki Nabi Muhammad SAW, perjalanan satu malam dari Makkah menuju Baitul Maqdis di Palestina, serta dilanjut ke langit sampai Sidratul Muntaha tersebut tentu menyisakan banyak hal. 


Berikut sejumlah hal penting dari Isra' Mi'raj.


1. Dada Nabi  Dibelah  
Salah satu peristiwa menarik berkaitan dengan Isra Mi'raj adalah pembersihan jiwa Rasulullah secara simbolis, yaitu Allah mengutus malaikat Jibril untuk membelah dadanya dan membersihkan hati dari potensi sifat buruk.

 


Selain di momen Isra’ Mi'raj, ada tiga peristiwa serupa selama Nabi hidup, yaitu saat Nabi berusia empat tahun ketika berada di perkampungan Bani Sa'ad. Juga saat Nabi berusia sepuluh tahun (mendekati usia taklif), serta saat Jibril membawa wahyu pengangkatan Nabi atau saat usianya mencapai 40 tahun. 


2. Kendaraan Buraq 
Alat transportasi yang digunakan untuk menempuh perjalanan kilat Isra’ Mi'raj bernama buraq. Diriwayatkan bahwa ukuran tubuh kendaraan tersebut lebih kecil daripada kuda dan lebih besar dari bagal. Buraq melangkah sejauh matanya memandang. 


3. Perjalanan Jasad dan Ruh
Ulama berselisih pendapat mengenai kondisi Nabi saat melakukan perjalanan dalam satu malam ini. Ada yang berpendapat Nabi Isra’ Mi'raj dengan ruhnya saja, ada yang mengatakan Isra’ dengan jasad dan ruh; sementara Mi’raj dengan ruh, dan ada pula yang berargumen Nabi Isra Mi'raj dengan jasadnya saja. 


4. Lebih Memilih Minum Susu 
Begitu selesai melaksanakan shalat di Masjidil Aqsha, Nabi diberi tiga gelas berisi tiga minuman yang berbeda, yaitu khamr, madu, dan susu. Minuman yang dipilih adalah susu. 


Menurut Al-Buthy, itu menjadi pertanda bahwa Islam adalah agama fitrah. Maksudnya, akidah dan semua hukum Islam sesuai dengan fitrah manusia. Tidak ada satu pun dari Islam yang bertentangan dengan tabiat asli manusia. 


5. Berjumpa Allah
Ibnu al-Qayyim al-Jauziyah, mengutip pendapat Ibnu Taimiyah bahwa Nabi Muhammad melihat Allah seperti melihat manusia. Artinya, dengan mata telanjang. Pendapat lain yang dikutip dari perkataan Ibnu Abbas, menyebutkan bahwa Nabi melihat Allah dengan multak dan dengan sanubarinya. 


6. Abu Bakar Bergelar Ash-shiddiq
Sehari setelah Isra’ Mi'raj, Nabi mengabarkan kepada penduduk Makkah. Alih-alih percaya, justru banyak masyarakat yang mengingkari dan mengejek Nabi. Saat itulah tampil Abu Bakar sebagai sahabat yang membenarkan apa pun yang Nabi sampaikan. Sejak saat itu Abu Bakat mendapat julukkan 'ash-shiddiq'.


Keislaman Terbaru