Banyuwangi, NU Online Jatim
Kini giliran Ikatan Alumni Santri Gasek Malang Cabang Kabupaten Banyuwangi menolak keras pendirian Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Glenmore. Apalagi rencananya akan dibangun di Desa Sumbergondo yang berdekatan dengan sekolah serupa.
"Kita sekarang mempertanyakan urgensinya didirikan sekolah negeri di Glenmore itu apa? Padahal sangat berdekatan dengan lima SMK swasta, yang notabene sudah sangat cukup," kata KH Hadi Sholihan, Ketua Alumni Santri Gasek Malang Cabang Banyuwangi, Jumat (20/08/2021).
Lima sekolah swasta tersebut antara lain, SMK Raudlatussalam yang berjarak 500 meter dari rencana lokasi. Demikian pula ada SMK NU Miftahul Falah, SMK Al-Azhar, SMK Muhammadiyah, dan SMK PGRI Sempu.
Menurut kiai yang juga sebagai Ketua Aswaja NU Center PCNU Banyuwangi tersebut, pemerintah harus selektif. Daripada membelanjakan dana pemerintah untuk mendirikan sekolah baru, lebih baik digunakan untuk membantu lima SMK sekitar.
"Lebih baik dan lebih urgen rasanya jika dana tersebut digunakan untuk peningkatan sarana prasarana serta penguatan kualitas sumber daya manusia di SMK yang sudah ada,” kata Gus Hadi, sapaannya.
Dirinya juga berharap pemerintah lebih fokus memperhatikan kesejahteraan pendidik di sejumlah sekolah swasta yang sudah ada.
Pengasuh Pondok pesantren Sabilurrosyad Muncar ini mengemukakan fakta saat pandemi. Keadaan sekolah swasta justru harus semakin dijadikan titik perhatian pemerintah.
"Baik sekolah negeri dan swasta tidak boleh ada diskriminasi, sesuai undang-undang sistem pendidikan nasional,” tegasnya.
Ikatan Alumni Ponpes Gasek Malang Cabang Banyuwangi adalah lulusan pesantren yang saat ini diasuh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar.
