• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Tapal Kuda

Cerita Tukang Las di Banyuwangi Berkurban dengan Uang Receh

Cerita Tukang Las di Banyuwangi Berkurban dengan Uang Receh
pasutri Hariyanto-Dwi Anggraeni asal Banyuwangi yang berkurban dari duit receh yang ditabung setahun. (Foto: NOJ/VS)
pasutri Hariyanto-Dwi Anggraeni asal Banyuwangi yang berkurban dari duit receh yang ditabung setahun. (Foto: NOJ/VS)

Banyuwangi, NU Online Jatim

Berkurban tak perlu menunggu mampu. Bila ada niat dan bersungguh-sungguh, ibadah setahun sekali itu bakal bisa dilaksanakan. Contohnya Hariyanto-Dwi Anggraeni, pasangan suami-istri asal Pakis, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi. Bermodal tabungan uang receh selama setahun, mereka pun berhasil mewujudkan niat untuk berkurban tahun ini.

 

“Ahamdulillah, pada tahun ini kedua kalinya kami bisa berkurban,” kata Hariyanto kepada NU Online Jatim, Ahad (11/07/2021).

 

Hariyanto sehari-hari bekerja sebagai tukang las. Sedangkan istrinya menjual sembako dan makanan ringan di warung kecil mereka. Sudah lama mereka ingin sekali bisa berkurban. Namun, karena keterbatasan mereka akhirnya berinisiatif menabung uang receh setiap hari yang mereka dapat dari hasil bekerja.

 

“setiap hari kami menabung antara 1000 sampai 10 ribu rupiah, uangnya kami kumpulkan di wadah dan tidak diambil sampai masuk bulan Dzulhijjah. Biasanya kami cuma menambah sedikit kekurangannya,” cerita Hariyanto.

 

Bermodal niat bulat dan istikamah menabung, Hariyanto-Dwi sudah bisa berkurban pada Idul Adha tahun lalu dan tahun ini. Tahun lalu mereka berkurban seekor kambing, sementara tahun ini berkurban seekor sapi.

 

Mereka menabung kurban dengan mengikuti program berkurban bersama (patungan kurban sapi) JP.ZIS (Jaringan Pengumpulan Zakat Infak dan Sedekah) yang dikelola Lembaga Amil Zakat, Iinfak dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Masjid Nur Yasin Fatimah.

 

Hariyanto mengaku mempercayakan kurban tahun ini di LAZISNU karena sudah terbukti sebagai lembaga yang profesional dalam penyelenggaraan kurban, sesuai syariat dan di awasi oleh ulama-ulama fiqih.

 

“Semoga setiap tahun kami bisa selalu berkurban. Dengan barokahnya berkurban semoga kami di karuniakan anak yang shalih-shalihah seperti Nabi Ismail, dan nantinya bisa mempunyai rumah sendiri,” kata Hariyanto.

 

Ketua Pengurus Cabang LAZISNU Banyuwangi Imron Roosyadi mengacungi jempol ikhtiar keluarga Hariyanto dalam berkurban.

 

“Pak Hari adalah teladan yang baik, di mana banyak orang yang secara finansial di atasnya enggan berkurban, tapi dengan segala keadaannya Pak Hari mampu tiap tahun berkurban. Semoga hajat-hajatnya segera dikabullkan oleh Allah SWT,” kata Imron.

 

Editor: Nur Faishal


Tapal Kuda Terbaru