Gus Amak Ingatkan Pentingnya Akhlak dan Ilmu pada Gen Z
Selasa, 28 November 2023 | 13:00 WIB
Pasuruan, NU Online Jatim
Himpunan Mutakhorrijin Mutakhorrijat Alumni Bayt Al-Hikmah (HIMMAH) gelar pengajian kitab Adabul 'Alim wal Muta'allim, Ahad (26/11/2023). Kegiatan ini juga ditujukan sebagai momen silaturahim baik antara alumni dan pengasuh maupun sesama alumni yang kini berdomisili atau sedang menempuh pendidikan di Kota Malang.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Amak sapaan akrabnya menerangkan bahwa setiap ucapan akan kembali dan menyulitkan sang pengucap kecuali apabila mengandung 3 hal, yakni ajakan dalam kebaikan, menjauhi kemungkaran dan mengingat Allah.
“Hadis yang diriwayatkan Ummu Habibah setiap omongan kita akan kembali kepada diri kita sendiri dan menyulitkan apabila tidak mengandung 3 hal. Kalau kita banyak omong yang tidak berguna, maka akan membuat masalah yang akan memperuwet diri sendiri,” jelasnya.
Lantas, Kepala Pesantren Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan itu menceritakan, terdapat seorang ulama yang hidupnya hanya dihabiskan untuk mencari ilmu. Bahkan saat sakaratul maut hal yang ditanyakan pada sang murid ialah adakah kitab yang belum dipelajarinya semasa hidup. Hal ini membuktikan akan kecintaannya pada ilmu.
“Karena aku tidak ingin menyia-nyiakan umurku tanpa belajar, tidak mau umurku terbuang tanpa tambahan ilmu. Begitu cintanya beliau terhadap ilmu,” kata Gus Amak.
Selain ilmu, sambung Gus Amak, sangat penting untuk menamkan adab atau karakter yang baik kepada anak sejak masih kecil. Apabila dirujukkan dengan ilmu parenting, usia golden age anak ialah 0-5 tahun sebab di usia tersebutlah 60 persen karakter sudah terbentuk dan dapat menentukan siapa diri mereka setelahnya.
Oleh karena itu, belum cukup apabila orang tua hanya mengandalkan sekolah atau lembaga pendidikan dalam mendidik anak.
“Usia anak masuk pesantren itu 12-13 tahun, pendidikan sebelum 12 tahun ini dari orang tua. Baru nanti mungkin setelah lulus ada pengajaran baru hasil didikan pondok pesantren, jadi tidak bisa kalau orang tua hanya menuntut sekolah atau pesantren dalam mendidik anak,” imbuhnya.
Dalam bertingkah laku, Gus Amak berpesan untuk selalu mencontoh tindak tanduk nabi Muhammad SAW sebagai suri teladan yang paling baik. Bagaimana perilaku nabi saat didzolomi, akhlak yang ditunjukkan saat berinteraksi dengan yang lebih tua dan masih banyak lagi.
“Kita bisa tau akhlak nabi dengan membaca siroh, harapannya karakter tersebut juga bisa terinternalisasi dalam diri kita sedikit demi sedikit,” ujar Gus Amak.
Tak lupa Gus Amak berpesan agar selalu memperhatikan algoritma sosial media dengan baik. Karena apabila sosial media diisi dengan sesuatu yang baik, bisa menularkan manfaat kepada para penggunanya.
“Di era sosial media memilih algoritma sama dengan memilih teman, harus berhati-hati dan selektif terhadap konten yang kita konsumsi,” tandasnya.
Terpopuler
1
Seleksi Ansor Magang Jepang 2025 Dibuka, Simak Ketentuannya
2
Diresmikan Bupati, Gedung MWCNU di Bangkalan Diharap Jadi Penggerak Organisasi
3
PMII Rayon Ibnu Aqil Gelar PKD ke-31 di Singosari, Cetak Kader Intelektual Progresif dan Militan
4
Ratusan Santri Pagar Nusa Malang Meriahkan Kejurcab III
5
Pesantren Miftahul Huda Doho Madiun Ulang Tahun Ke-10, Kini Dirikan SMP
6
Tingkatkan Kompetensi Guru, LP Ma’arif NU Blitar Gelar Workshop Deep Learning
Terkini
Lihat Semua