Gus Ipong Sebut Pesantren Miliki Peran Penting dalam Pembentukan Akhlak dan Kemandirian
Kamis, 26 September 2024 | 11:00 WIB
Mokhamad Faisol
Kontributor
Pasuruan, NU Online JatimÂ
Jika melihat kondisi zaman sekarang ini, teknologi berkembang dengan sangat cepat dan besar-besaran. Sehingga telah merubah hampir seluruh aktivitas kehidupan manusia. Dengan cepatnya globalisasi itu, norma yang diturunkan oleh para ulama kini sudah banyak ditinggalkan. Â
Sebagai orang tua, pastinya tak ingin anaknya terjerumus dalam jurang masa depan yang suram. Orang tua ingin sekali melihat anaknya sukses baik dunia maupun akhirat, berbakti kepadanya, dan apa saja yang bersifat baik.Â
Meresponshal tersebut, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan KH Imron Mutamakkin mengatakan bahwa pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam telah menjadi pilihan yang populer bagi banyak orang tua yang ingin memberikan pendidikan agama dan moral yang kokoh kepada anak-anak mereka.Â
"Orang masuk pondok pesantren tujuan utamanya untuk membenahi akhlak, karakter dan ilmu," katanya pada saat acara Sosialisasi Sekolah Bisnis Pesantren di Aula LP Ma'arif NU Kabupaten Pasuruan Rabu, (25/09/2024).
Di lingkungan pesantren, anak-anak dikenalkan dengan ajaran agama Islam secara menyeluruh, termasuk etika, moralitas, dan nilai-nilai Islam sehingga bisa berguna bagi masyarakat sekitar.
"Di pesantren anak-anak tidak diajarkan untuk mengemis tetapi dididik untuk menjadi anak yang ahli," jelasnya.
Menurutnya, tujuan mondok bukan mencari pekerjaan tetapi untuk memperbaiki akhlak. Kendati demikian, hal ini juga beriringan dengan zaman bahwa pesantren sudah memiliki ijazah resmi yang setara dengan lembaga pendidikan umum.
"Seiring dengan perkembangan zaman, belajar di Pondok Pesantren bisa juga mendapatkan ijazah," ujarnya.
Gus Ipong sapaan akrabnya mengungkapkan, kiai-kiai dulu sering sekali menyuruh santrinya untuk mengarawat kambing, ayam atau ke sawah. Tanpa disadari ketika keluar dari pondok pesantren santri tersebut akan ahli dalam bidang tersebut.
"Kebanyakan santri bakatnya muncul secara alami ketika keluar dari pesantren," terangnya.
Dirinya berharap jika pondok pesantren memiliki unit bisnis merupakan hal yang baik karena itu bagian dari kemandirian. Tetapi harus ingat bahwa tujuan ulama atau kiai mendirikan pondok pesantren adalah untuk membenahi akhlak, karakter dan ilmu.
"Sekarang ini banyak sekali pondok pesantren yang berdiri dengan model yang berbeda-beda maka dari itu jangan lupakan tujuan utamanya," tutupnya.
Terpopuler
1
Sinergi LPBINU Jatim dan MMB SPS Unair, Bersatu Hadapi Bencana
2
Gerakan Koin sebagai Pilar Kemandirian dan Konsolidasi NU
3
Menata Ulang Relasi Kiai dan Santri Ndalem
4
20 Dai Muda Jatim Resmi Jadi Kader Kemenag RI, Siap Berdakwah di Era Digital
5
Mengenal Kudapan Jalabiya, Jajanan Tradisional Kue Manis Khas Dungkek Madura
6
LF PBNU Tetapkan 1 Rabiul Awal 1447 H Jatuh pada Senin, 25 Agustus 2025
Terkini
Lihat Semua