IAIT Pacitan Luncurkan Empat Pilar Transformasi Menuju Kampus Berdaya Saing Global
Senin, 7 Juli 2025 | 19:00 WIB

Suasana Workshop Penyusunan Kurikulum Institut Agama Islam Attarmasi Pacitan (IAIT). (Foto: NOJ/Anwar)
Anwar Sanusi
Kontributor
Pacitan, NU Online Jatim
Institut Agama Islam Attarmasi (IAIT) Pacitan terus bergerak maju dalam mencetak generasi muda yang relevan dengan kebutuhan zaman. Terbukti, kampus yang berlokasi di Pacitan ini baru saja menggelar workshop selama dua hari, Sabtu dan Ahad (5-6/07/2025), sebagai bagian dari komitmennya untuk berinovasi.
Wakil Rektor Pelaksana Harian IAIT Pacitan, Dr. Ali Mufron mengungkapkan bahwa IAIT Pacitan sedang berfokus pada empat pilar utama pengembangan institusi. Salah satu pilar krusial adalah penyesuaian kurikulum.
"Kami tidak lagi menggunakan pendekatan tradisional yang fokus pada proses pembelajaran semata, namun lebih pada hasil lulusan," tegas Dr. Ali Mufron kepada NU Online Jatim, Ahad (06/07/2025).
Pernyataan Dr. Ali Mufron ini menyoroti pergeseran fokus IAIT Pacitan menuju Kurikulum Outcome-Based Education (OBE). IAIT Pacitan menerapkan OBE untuk memastikan lulusannya mampu menjawab tantangan zaman dan memiliki daya saing tinggi. Sebagai contoh, lulusan Sarjana Pendidikan Islam diharapkan mampu mentransformasi lembaga pendidikan yang berorientasi mutu. Demikian pula dengan lulusan Fakultas Hukum Keluarga Islam, mereka diharapkan tidak terjebak dalam kasus hukum, melainkan menjadi agen perubahan yang memahami dan menjunjung tinggi hukum Islam.
"Dari Fakultas Ekonomi, harapan kami bisa menciptakan ekonomi kreatif dan mandiri," tambahnya.
Pilar kedua yang ditekankan adalah peningkatan sistem penjaminan mutu internal. IAIT Pacitan berkomitmen menyelaraskan sistem ini dengan aturan terbaru yang berorientasi pada Good University Governance (GUG).
"Kami ingin sistem penjaminan mutu internal kami mendekatkan diri dengan aturan terbaru yang berorientasi pada pengelolaan perguruan tinggi yang baik, sehingga kami bisa menjadi perguruan tinggi yang berkualitas," jelasnya.
IAIT Pacitan juga melakukan transformasi dalam tata kelola manajemen sistem mereka. Pilar ketiga menekankan pada penelitian dan pengabdian masyarakat yang memiliki dampak nyata. Dr. Ali Mufron berharap penelitian yang dilakukan tidak hanya bersifat teoritis, normatif, atau empiris, tetapi juga mampu memberikan solusi.
"Prinsip tata kelola ini adalah menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Kami tidak lagi menggunakan sistem manual, tetapi menggunakan sistem digital. Harapan kami dari penelitian ini juga bisa menghasilkan solusi, memiliki tampak atau impak yang nyata, baik di dunia kerja maupun di dunia lain," ujarnya.
IAIT Pacitan juga memiliki komitmen untuk tidak hanya fokus pada akreditasi, tetapi juga pada reputasi di tingkat nasional maupun internasional.
"Kami berkomitmen bahwa dosen-dosen kami masih produktif, masih muda semuanya, sehingga bisa menulis karya ilmiah yang bagus dan bereputasi," tegasnya.
Dengan keempat pilar pengembangan ini, IAIT Pacitan menegaskan komitmennya untuk menghasilkan lulusan yang adaptif terhadap perubahan, memiliki daya saing tinggi, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Transformasi ini menjadi bukti keseriusan IAIT Pacitan dalam menciptakan pendidikan berkualitas yang relevan dengan tantangan masa depan.
Terpopuler
1
Peringati 10 Muharram, Unisma Santuni 1.500 Anak Yatim dan Dhuafa
2
Innalillahi, Pengasuh Pesantren Denanyar KH Ahmad Wazir Ali Wafat
3
Pesantren Denanyar Jombang Juga Keluarkan Fatwa Haram Sound Horeg
4
Festival Yatim 2025, LAZISNU Sidoarjo Distribusikan Ratusan Juta untuk 1000 Anak
5
Pesantren Mahika Sidoarjo Gelar Sarasehan Sambut Kedatangan Santri Baru
6
Susunan Lengkap Pengurus Idarah Aliyah JATMAN Masa Khidmat 2025–2030
Terkini
Lihat Semua