Pasuruan, NU Online Jatim
Kafilah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-XXIX Provinsi Jatim 2021 asal Kabupaten Pasuruan berhasil menjadi juara pertama cabang Musabaqah Fahmil Qur’an (MFQ). Tim MFQ yang terdiri dari tiga orang yakni Riqqotul Qulub, Mamluatur Rohmah dan Mutius Sulhiyah berhasil melalui babak penyisihan, semifinal hingga final.
“Setelah melalui perjuangan panjang, saya ucapkan selamat atas usaha yang maksimal dari pemenang. Mereka sudah berhasil membuat saya dan Kabupaten Pasuruan bangga,” ungkap Muhammad Ghufron selaku Pembina MFQ Kabupaten Pasuruan, Rabu (10/11).
Menurut penjelasannya, ini adalah kali pertama bagi Kabupaten Pasuruan memenangkan Juara pertama di cabang MFQ pada perlombaan MTQ Provinsi Jawa Timur yang digelar setiap dua tahun sekali itu.
“Pada tahun 2017, di cabang MFQ, Kami mendapat juara harapan pertama. Kemudian di tahun 2019, kami mendapat juara kedua di cabang perlombaan yang sama. Dan barulah di tahun 2021 ini. Kabupaten pasuruan berhasil mendapatkan juara pertama,” jelasnya.
Pak Ghufron memaparkan jika prestasi yang diraih oleh kafilah putri dari Kabupaten Pasuruan ini tidak lepas dari dukungan dan ikhtiar dari banyak pihak.
“Kami atas nama Pembina dari Kafilah MFQ juga sangat berterima kasih kepada KH Saiful Jazil selaku Pembina MFQ Jawa Timur atas kesediaannya ketika kami minta untuk membina para peserta dari Kabupaten Pasuruan,” imbuhnya.
Di ketahui bahwa keempat finalis (Juara 1, 2, 3 dan Harapan 1) akan mendapat pembinaan lanjutan dari Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Jawa timur, dan untuk selanjutnya, satu tum terbaik akan dikirim untuk mengikuti lomba di tingkat nasional pada tahun 2022 mendatang.
Juru bicara dari Kafilah pemenang MFQ, Riqqotul Qulub (17) mengaku bahwa dirinya dan timnya tidak menyangka akan meraih peringkat pertama.
“Awalnya sempat pesimis ketika melihat para lawan di babak semi final, mereka tampak hebat dan kuat. Tapi berkat doa, dukungan, dan usaha dari banyak pihak. Kami berhasil memberikan yang terbaik,” terangnya.
Dengan jumlah 12 materi yang diangkat dalam perlombaan, meliputi akidah akhlaq, fiqih, ilmu hadist, kisah dalam Al-Qur’an dan lainnya. Santri dari Pondok Pesantren Darul Ulum Karangpandan itu menjalani pembinaan dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan dan melakukan belajar mandiri bersama timnya.
“Ke depan, saya berharap agar peserta dari Kabupaten Pasuruan dapat mempertahankan prestasi ini. Percaya saja jika tidak ada yang mustahil selagi kita bergantung pada Yang Kuasa, ikhtiar dengan maksimal, dan tentunya yakin pada potensi diri sendiri,” pungkasnya.
