Lumajang, NU Online Jatim
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Lumajang merayakan Hari Lahir (Harlah) ke-68 IPNU dengan tumpengan selametan dan simposium bersama Pembina. Acara yang bertajuk ‘Refleksi Roda Organisasi Menuju IPNU yang Arif dan Transformatif’ ini digelar di Hall Juragan 54, Jalan Karangbendo, Desa Tukum, Kecamatan Tekung, Lumajang, Kamis (24/02/2022).
Dalam kesempatan ini, Pembina IPNU Lumajang Farid Wazdi mengingatkan, agar kader IPNU mampu mengimplementasikan trilogi gagasan IPNU, yakni Belajar, Berjuang, dan Bertakwa. Menurutnya, belajar dapat meliputi apapun yang diperoleh di organisasi, mulai dari merawat, mengelola, dan lainnya.
“Sementara yang dimaksud berjuang, yakni mensyiarkan dan membumikan Aswaja di ranah pelajar, serta selalu bertakwa kepada Allah agar diridhai atas semua kegiatan yang dilaksanakan,” ujarnya.
Menurut Farid, motto organisasi itu hendaknya terus melekat dalam diri kader IPNU dan menjadi pedoman dalam berorganisasi. Memang, dalam organisasi tidak selalu diisi kder yang aktif dan kompeten.
“Namun, kondisi yang demikian hendaknya tidak membuat kalian pesimis dalam berkhidmah di organisasi. Karena tantangan yang dihadapi dalam setiap periode masa kepemimpinan pasti berbeda, dan bila tetap bertahan maka diyakini IPNU akan semakin berkembang,” ungkapnya.
Ia menekankan, agar IPNU hendaknya dilakukan pencatatan terkait sejarah IPNU di Lumajang. Dokumen ini menurutnya sangat penting bagi kader di masa yang akan datang, agar mengetahui perjuangan pendahulunya.
“Upaya pencarian sejarah ini telah dilakukan di masa sebelumnya. Dan saya harap, di periode ini melanjutkan upaya pencarian fakta sejarah tersebut,” harapnya.
Dirinya mengatakan, sejumlah dokumen sejarah tersebut ada di dirinya. Informasi terkait hal tersebut diperoleh, menurutnya, berkat silaturahim yang intens dilakukan kepada para pendahulu.
“Berkat ketekunan dan tekad yang kuat, sejumlah nama berhasil dihimpun yang merupakan ketua-ketua PC IPNU Lumajang terdahulu,” tandasnya.
