Tapal Kuda

Kembangkan Program Kalamo, Esai Pelajar SMA Nuris Jember Juara 3 Nasional

Ahad, 20 Oktober 2024 | 20:00 WIB

Kembangkan Program Kalamo, Esai Pelajar SMA Nuris Jember Juara 3 Nasional

Pelajar SMA Nuris Jember juara esai nasional. (Foto: NOJ/ Aryudi AR)

Jember, NU Online Jatim

Pemerintah menggulirkan  program Kampung Nelayan Modern (Kalamo) sejak tahun lalu. Namun sayang program tersebut kurang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan. Salah satu yang menjadi persoalan adalah bahan bakar minyak (BBM). BBM sulit didapat oleh nelayan sehingga mereka juga terganggu untuk melaut.

 

Fakta tersebut mengilhami Rhamdan Adi Putra dan Dwi Kalsya A. untuk menulis sebuah esai dengan judul “Optimalisasi Program Kalamo Melalui Biorefinery Mikroalga untuk Mewujudkan SDG’s Dan Net Zero Emission”. 

 

Esai tersebut cukup berkelas sehingga meraih juara 3 Lomba Esai Nasional dalam ajang Enviro Science Innovation (ESI) yang digelar Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Jember pada 13 Oktober 2024 lalu. 

 

Pelajar SMA Nuris Jember yang masing-masing duduk di kelas  XII MIPA 1 dan XII MIPA 3 itu berhasil mempersentasikan gagasan dalam esai tersebut di hadapan dewan juri. 

 

Rhamdan menuturkan, sesungguhnya ide itu ingin mengoptimalkan program Kalamo dengan pengembangan sumber energy hijau yang ramah lingkungan. Katanya, selama ini kesulitan nelayan untuk mendapatkan BBM masih juga terjadi. Di sisi lain, stok bahan mentah BBM semakin lama semakin menipis. Dan seiring dengan itu, distribusi BBM untuk para nelayan juga terusik. 

 

“Oleh karena itu, kami tawarkan biorefinery mikroalga yang dapat diekstraksi sebagai sumber energi yang ramah lingkungan,” ujar Rhamdan di kompleks Pondok Pesantren Nuris Jember, Sabtu (19/10/2024).

 

Rhamdan menjelaskan beberapa langkah dan fase dalam pengembangan program Kalamo dengan biorefinery mikroalga yang sesuai standar SDGs. Ia juga memberikan solusi praktis dan berkelanjutan dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan tetap fokus pada peningkatan kesejahteraan nelayan itu sendiri.

 

“Kami berharap pemerintah mendukung pengembangan sains dan teknologi secara serius demi meningkatkan kesejahteraan dan tetap menjaga kelestarian lingkungan,” pungkasnya.