• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Tapal Kuda

Kepala Kemenag Lumajang Ulas Konsep Trilogi Ukhuwah Kiai Achmad Shiddiq

Kepala Kemenag Lumajang Ulas Konsep Trilogi Ukhuwah Kiai Achmad Shiddiq
Muhammad Muslim, Kepala Kemenag Kabupaten Lumajang. (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)
Muhammad Muslim, Kepala Kemenag Kabupaten Lumajang. (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)

Lumajang, NU Online Jatim
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lumajang, Muhammad Muslim menjelaskan konsep trilogi ukhuwah atau persaudaraan yang dicetuskan oleh KH Achmad Shiddiq Jember, Rais Aam PBNU yang terpilih pada Muktamar ke-27 NU di Sukorejo, Situbondo tahun 1984.


Hal tersebut ia sampaikan saat tausiyah pada acara Halal Bihalal Yayasan Nurul Masyithah, Lumajang. Kegiatan tersebut dipusatkan di warung Pawon Ngarep Embong Kembar, Jalan Gubernur Suryo Tompokersan Lumajang, Sabtu (14/05/2022).


Ia mengatakan, bahwa konsep Trilogi Ukhuwah Kiai Ahmad Shiddiq tersebut harus terus dikuatkan, khususnya pada momen halal bihalal seperti ini. Hal ini merupakan ikhtiar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang moderat di tengah gencarnya rongrongan aliran intoleran.


"Ukhuwah Islamiyyah, Ukhuwah Wathaniyyah dan Ukhuwah Basyariah. Kita bersaudara karena kita seiman, kita bersaudara karena kita Indonesia, kita bersaudara karena sesama manusia," jelas pria kelahiran Sumenep tersebut.


Ia menambahkan, konsep persaudaraan tersebut selain dipahami tentu harus terus dilatih atau dibiasakan. Sebab, jika hal itu tidak dibiasakan dalam diri seseorang, maka rasa saling mengasihi dan menyayangi tidaklah tertanam kuat dalam dirinya.


"Maka kita tidak berhak membenci orang lain, karena Allah dzat yang Ghofurun Rohim. Untuk membiasakan ini kita harus penuh kasih sayang. Tidak ada gunanya halal bihalal setelah pulang tetap dendam dan menggunjing. Ayo kita saling memaafkan," ajaknya.


Selain itu, momen halal bihalal ini haruslah menambah rasa syukur kepada Allah SWT. Karena selain mendapat janji ampunan Allah usai melaksanakan puasa Ramadhan, pada momen ini adalah kesempatan melunturkan dosa atas kesalahan terhadap orang lain.


"Haqqul adami diselesaikan dengan cara minta maaf. Jangan mencukupkan minta maaf via media sosial, copy paste, sampai lupa nama pengirimnya tidak diganti," tuturnya dengan nada gurau.


Maka dari itu, ia berpesan untuk selalu menjaga diri dan keluarga agar selalu berpegang teguh ajaran Ahlussunnah wal Jamaah yang diwariskan para ulama terdahulu dari Rasulullah SAW. Karena dengan ajaran tersebut, nilai moderasi dalam beragama dapat terwujud.


"Hati-hati dengan aliran intoleran, mereka suka membid'ah-bid'ahkan, mengkafir-kafirkan dan menyalah-nyalahkan amaliyah dan tradisi kita," tandasnya.


Tapal Kuda Terbaru