Lumajang, NU Online Jatim
Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU), KH Abdullah Samsul Arifin atau Gus Aab mengajak Nahdliyin untuk merefleksikan kembali pesan Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari yang ada di muqoddimah atau pembukaan Qonun Asasi NU sebagai bekal mengurus NU.
Hal itu disampaikan Gus Aab saat hadir di acara pelantikan bersama Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) se-Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang yang dipusatkan di Kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Jatiroto, Ahad (19/11/2023).
Gus Aab menjelaskan, dalam Qonun Asasi Kiai Hasyim mengajak semuanya dan orang-orang di belakangnya agar masuk ke NU. "Banyak pengurus ranting juga pengasuh mushala, madrasah, bahkan pesantren. Ini kemampuan Kiai Hasyim menatap ke depan,” ujarnya.
Kiai asal Jember menuturkan, yang diajak masuk NU adalah semua kalangan dengan dimensi sosial berbeda, baik fakir atau miskin, kuat atau lemah, pejabat atau rakyat biasa, berpengaruh ataupun tidak semua bisa diajak masuk NU.
"Mengajak orang fakir ini menjadi pengingat bagi pengurus bahwa kehadiran NU harus bisa menyasar seluruh warga NU terutama para orang fakir ini yang harus menerima manfaat nyata dari kehadiran NU,” ungkapnya.
Menurut Gus Aab, input di NU itu bahan dasarnya bermacam macam, jadi sekaligus menjadi kesadaran kolektif bahwa NU harus siap menerima berbagai macam input yang tergabung di NU, karena ini bermacam-macam maka paling penting adalah disolidkan agar menjadi kekuatan dahsyat dan nyata di NU.
Kiai Hasyim, kata Gus Aab mengajak merapat ke NU yang diberkahi, NU dianggap diberkahi karena sudah banyak bukti, namun disamping membawa berkah. NU juga bisa membuat orang yang main-main dan mengeksploitasi NU untuk kepentingan dirinya, bisa kualat karena besarnya keberkahan organisasi yang didirikan para kekasih Allah ini.
"Maka jadi pengurus jangan merasa yang memiliki NU, tapi justru NU yang punya saham besar dalam diri kita, dan ketika kita diberi kemampuan oleh Allah kita waktunya untuk mengembalikan keuntungan yang ada dalam dirinya untuk NU maka harus siap mengembalikan.
Dan yang paling penting lagi, berkhidmah dan masuk di NU itu harus dengan cinta, kasih sayang dan rasa persatuan karena di dalam NU dihuni bermacam-macam orang.
"Sesama pengurus jika sudah ada mahabbah dan mawaddah, maka akan kuat NU, tak cukup itu, masuk di NU harus dengan persaudaraan dan persatuan kesatuan," jelasnya.
