• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Tapal Kuda

Khairunnisa, Dengarkan Keluh Kesah Korban Erupsi Semeru Sembari Bantu Pengobatan

Khairunnisa, Dengarkan Keluh Kesah Korban Erupsi Semeru Sembari Bantu Pengobatan
Khairunnisa saat melakukan layanan kesehatan kepada warga Candipuro, Lumajang (Foto: NOJ/ Haafidh Nur Siddiq Yusuf)
Khairunnisa saat melakukan layanan kesehatan kepada warga Candipuro, Lumajang (Foto: NOJ/ Haafidh Nur Siddiq Yusuf)

Lumajang, NU Online Jatim

Terdapat beragam cerita di balik erupsi Gunung Semeru Lumajang. Di antaranya seperti yang dialami Khairunnisa.

 

Perempuan berusia 28 tahun ini bergabung menjadi relawan utusan NU Peduli Nganjuk untuk menangani masalah kesehatan bagi penyintas erupsi Gunung Semeru.

 

Melalui keahlian yang dimiliki semasa kuliah di Kota Kediri, Nisa sigap menolong warga di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

 

“Saya dengan relawan yang lain memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada warga sekitar yang terdampak erupsi,” ungkapnya saat dihubungi NU Online Jatim, Rabu (15/12/2021).

 

Meskipun tempatnya bertugas hanya berjarak 17 kilometer dari Gunung Semeru, sama sekali tak menyurutkan semangat alumni Pondok Pesantren Walisongo Ngabar, Ponorogo itu. Ia justru terus berbagi menolong sesama.

 

Nisa menceritakan, dirinya setia mendengarkan setiap keluhan warga demi memberikan layanan kesehatan secara cuma-cuma. Mulai dari tekanan darah, suhu badan, tanda-tanda vital, konsultasi ‎dan obat agar mereka dapat pulih dan terhindar dari penyakit.

 

“Karena masih tebalnya debu akibat erupsi, masyarakat kita anjurkan memakai masker. Kebanyakan keluhan mereka adalah sesak dan sakit mata,” terang perempuan asal Desa Pandean, Kecamatan Gondang tersebut.

 

Selama di Lumajang, Nisa mengaku mendapatkan banyak pengalaman memilukan sekaligus haru. Salah satunya, saat dirinya mengunjungi pasien lansia di salah satu rumah di daerah Candipuro.

 

Ia mengisahkan, ada seroang pasien lansia wanita yang mengalami trauma dan dimensia (pikun). Lansia tersebut seorang diri tidak ada satu pun keluarga yang menemaninya. 

 

"Saat saya dan rombongan hendak pamit, Mbah itu memegangi tangan saya erat-erat sambil berkata agar jangan pergi dan meeminta saya tetap tinggal bersamanya," tuturnya.

 

Seketika hal itu membuat hati Nisa remuk redam. Dirinya hanya melambai tanpa suara, mengisyaratkan bahwa semua akan baik-baik saja. "Terharu, sudah gak bisa keluar kata-kata lagi,” kata Nisa.

 

Menurutnya, dirinya mendapat respons positif dari masyarakat setempat. Hal itu dikarenakan tempat yang didatangi terbilang jauh dari fasilitas kesehatan. Perempuan yang sehari-hari bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk tersebut rencananya akan stay di Kabupaten Lumajang hingga tanggal 18 Desember mendatang.

 

Baca juga: Banser Lumajang Ajak Anak-anak Korban Erupsi Semeru Bermain Sambil Belajar

 

"Saya senang menjadi relawan di tempat bencana, selagi ada kesempatan membantu sesama. Berharap semoga warga terdampak dapat segera bermigrasi ke tempat yang lebih aman," pungkasnya.

 

Editor: Romza


Editor:

Tapal Kuda Terbaru