• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Tapal Kuda

Kiai Marzuki Jelaskan Hikmah di Balik Musibah Gunung Semeru

Kiai Marzuki Jelaskan Hikmah di Balik Musibah Gunung Semeru
Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar saat hadir di tabligh akbar dan doa bersama dalam rangka penyerahan Hunian Tetap (Huntap) kepada warga. (Foto: NOJ/Sufyan Arif)
Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar saat hadir di tabligh akbar dan doa bersama dalam rangka penyerahan Hunian Tetap (Huntap) kepada warga. (Foto: NOJ/Sufyan Arif)

Lumajang, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim), KH Marzuki Mustamar mengatakan, di balik adanya musibah yang menimpa, terdapat banyak hikmah dan pelajaran di dalamnya yang bisa menjadi bahan renungan akan rahmat Allah yang begitu besar.


Hal itu disampaikan Kiai Marzuki saat hadir pada acara Tabligh Akbar dan Doa Bersama dalam rangka penyerahan Hunian Tetap (Huntap) kepada warga korban erupsi gunung Semeru oleh PWNU Jatim, Jawa Tengah dan Yogyakarta serta Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) se-Jatim. Kegiatan dipusatkan di depan Toko NU di kawasan Hunian Bumi Semeru Damai, Senin (30/01/2021).


"Gunung meletus merupakan suatu musibah pasti ada yang kena, tapi itu cara Allah mengirim pasir untuk Lumajang bermiliar-miliar kubik, jadi innalillah apa alhamdulillah. Maka, jangan pernah marah pada Allah, jangan menggerutu kepada Allah,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Sabilur Rosyad Gasek, Kota Malang ini.


Kiai Marzuki menuturkan, musibah erupsi Semeru semenjak dua tahun lalu memang menimbun ribuan rumah dan tanah warga. Itu membuat banyak warga kehilangan tempat tinggal, namun hikmah besar yang patut disyukuri adalah saat ini semua warga mendapat jatah hunian.


"Dulu di sana rumahnya terpisah-pisah, mau sekolah jauh, pengajian jauh, mau jum'atan jauh, dan sekarang bisa ngumpul begini,” terangnya.


Lebih lanjut, dengan banyaknya hikmah dan nikmat Allah yang diberikan di balik musibah yang menimpa, harus ada tindakan nyata sebagai ungkapan rasa syukur, seperti semakin rajin beribadah, rajin berjamaah dan lain sebagainya.


"Jangan berubah, dulu Ahlussunnah wal Jamaah atau Aswaja, hidup di tempat yang sudah modern kayak gini harus tetap Aswaja," pungkasnya.


Tapal Kuda Terbaru