• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Tapal Kuda

HARI SANTRI 2023

Lalaran Alfiyah dan Tasrif Warnai Apel Hari Santri di Lumajang

Lalaran Alfiyah dan Tasrif Warnai Apel Hari Santri di Lumajang
Sejumlah santri di Lumajang lalaran Alfiyah dan Tasrif saat apel Hari Santri 2023. (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)
Sejumlah santri di Lumajang lalaran Alfiyah dan Tasrif saat apel Hari Santri 2023. (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)

Lumajang, NU Online Jatim

Semarak Hari Santri 2023 begitu terasa di berbagai daerah, termasuk di Lumajang. Apel Hari Santri 2023 di Lumajang tampak meriah dengan penampilan ribuan santri yang lalaran Nadzom Alfiyah dan Amtsilatut Tashrifiyah, Ahad (22/10/2023).

 

Nadzom karya Syaikh Ibnu Malik dan Kiai Ali Ma'sum tersebut dibaca bersama-sama oleh santri dari berbagai pondok pesantren di Lumajang dengan iringan musik darbuka.

 

Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang, Gus Taufik Malik menyampaikan, pembacaan kedua nadzom tersebut atas inisiatif Rais PCNU Lumajang, KHR Husni Zuhri.

 

"Serta, sudah disepakati oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Lumajang dan jajaran PCNU Lumajang, agar nampak bahwa pesantren di Lumajang juga mendalami ilmu nahwu," jelas Gus Malik.

 

Gus Malik menuturkan, alasan dipilihnya kedua nadzom tersebut karena tahun lalu para santri menadzomkan Aqidatul Awam, sehingga agar berbeda tahun ini menggunakan dua nadzom tersebut.

 

"Biar nampak di Lumajang santri-santrinya tidak hanya belajar Aqidatul Awam akan tetapi juga mendalami kitab-kitab nahwu yang level tinggi," jelas Pengasuh Pondok Pesantren Al-Maliki tersebut.

 

Gus Malik memaparkan, apel hari santri tahun ini hanya melibatkan santri pondok pesantren yang dekat dengan daerah kota di Lumajang, tidak melibatkan santri madin dan pesantren yang jauh dari kawasan kota. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kondusifitas di sekitar Alun-alun Lumajang.

 

“Memang sudah menjadi kesepakatan dari petugas keamanan, alun-alun (Lumajang) hanya mampu menampung 3000 orang saja. Jadi kalau mengundang santri madin dikhawatirkan akan kurang kondusif melihat membeludaknya peserta,” ujarnya.

 

Dirinya berharap, spirit Hari Santri 2023 pondok pesantren dan madrasah diniyah yang ada di Lumajang menjadi lebih siap untuk menyongsong masa depan yang cerah dan maju, sehingga berdampak terhadap kemajuan pendidikan.

 

“Acara ini sebagai bentuk syiar pendidikan Islam yang berakidah Ahlusunnah wal Jamaah, serta sebagai dorongan untuk kemajuan pendidikan di Lumajang, khususnya bagi pondok pesantren dan madrasah diniyah,” pungkasnya.


Tapal Kuda Terbaru