Lalaran Aqidatul Awam Upaya Ribuan Santri Lumajang Jaga Akidah dan Tradisi
Senin, 31 Oktober 2022 | 08:00 WIB

Ketua PCNU Lumajang saat menyampaikan sambutan dalam gelaran Lalaran Nadzom Aqidatul Awam oeh ribuan Santri Madin, Ahad (30/10/2022). (Foto: NOJ/Sufyan)
Sufyan Arif
Kontributor
Lumajang, NU Online Jatim
Hafal nadzom Aqidatul Awam kemudian menjaganya dengan selalu dilalar (dibaca) menurut Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang, H Jamaluddin atau Abah Jamal merupakan upaya menjaga tradisi dan akidah Ahlussunah Wal Jama'ah (Aswaja) An-Nahdliyyah.
Hal itu disampaikan Abah Jamal saat hadir diacara lalaran kolosal Nadzom Aqidatul Awam ribuan santri Madrasah Diniyah (Madin) se-Lumajang di Alun-alun Lumajang, Ahad (30/10/2022). Abah Jamal menuturkan model lalaran nadzom dengan musik tradisional perlu dilestarikan.
"Lalaran nadzom ini suatu kegiatan pembelajaran pelafadzan literatur kitab kuning. Ini adalah tradisi santri untuk menguatkan hafalan santri," jelas Abah Jamal.
Abah Jamal menyebut, Aqidatul Awam yang berisi akidah lima puluh sebagai akidah yang dianut oleh NU harus terpatri dalam sanubari santri. Maka nadzom ini perlu dihafal dan dipahami sebagai bekal santri menghadapi tantangan penyebaran akidah selain Aswaja.
"Ini juga menjadi pelestarian tradisi hafalan nadzom agar para santri tidak terpapar paham-paham lain. Hendaknya Aqidatul Awam ini terpatri dalam hati para santri hingga hari akhir nanti," lanjut Abah Jamal.
Sementara itu, Wakil Rais PCNU KH Ahmad Qusyairi menceritakan, nadzom karya Sayyid Ahmad Marzuki adalah nadzom monumental yang langsung diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam mimpi yang dialaminya,
"Dan diamini para Malaikat. Ajaibnya, saat terbangun Sayyid Ahmad Marzuki ini masih ingat betul nadzom-nadzom sebanyak 57 tersebut kemudian beliau tulis tanpa kendala," ungkap Kiai Qusyairi.
Maka, kata Kiai Qusyairi, nadzom ini jelas banyak keberkahan di dalamnya. Dirinya berharap santri-santri yang mengikuti lalaran nadzom ini bisa semakin semangat menghafal dan memahami isi nadzom tersebut.
"Karena di dalamnya memuat akidah dan doa-doa, mari kita hayati dengan tidak terburu-buru, Insyaallah dapat keberkahan," tandasnya.
Terpopuler
1
PCNU Nganjuk Apresiasi 7 Kader Lolos Beasiswa Keagamaan PWNU Jatim
2
Paradoks Palestina: Dukungan Muslim yang Pincang
3
Tidak Menghadiri Undangan Pernikahan Sebab Tak Punya Uang, Bolehkah?
4
Resmi Dilantik, Fatayat NU Magetan Miliki Program Unggulan Mahabah
5
Peduli Lingkungan, MWCNU dan Banser di Bangkalan Bersih-bersih Pelabuhan
6
Kedung Cinet, Merasakan Eksotisme Miniatur Grand Canyon di Jombang
Terkini
Lihat Semua