• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Tapal Kuda

9000 Santri Lumajang Lalaran Bersama Nadzom Aqidatul Awam

9000 Santri Lumajang Lalaran Bersama Nadzom Aqidatul Awam
Ribuan santri Lumajang saat mengikuti lalaran aqidatul awam, Ahad (30/10/2022). (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)
Ribuan santri Lumajang saat mengikuti lalaran aqidatul awam, Ahad (30/10/2022). (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)

Lumajang, NU Online Jatim

Sebanyak 9000 lebih santri Madrasah Diniyyah (Madin) dari seluruh kecamatan di Kabupaten Lumajang bersama-sama lalaran (membaca) secara kolosal Nadzom Aqidatul Awam dengan iring-iringan musik tradisional, Ahad (30/10/2022). Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2022.


Alun-alun Kabupaten Lumajang, tempat digelarnya acara ini terasa penuh sesak dengan para santri berseragam putih  serta berbagai atribut bendera NU. KH Dzunnajah atau Gus Dzun, penanggung jawab acara ini menuturkan, berkat antusiasme tinggi, peserta yang hadir melebihi jumlah yang direncanakan.


"Awalnya kami hanya menargetkan 5000 santri Madin, ternyata alhamdulillah, menurut laporan terakhir jumlah yang hadir melebih 9300 santri," ungkap Gus Dzun.


Gus Dzun menambahkan, timnya memilih musik pengiring lalaran nadzom karya Sayyid Ahmad Marzuki ini dengan musik tradisional yang di Lumajang dikenal dengan musik patrol. Yaitu sebuah alat musik terbuat dari kayu yang dilubangi dalamnya dengan berbagi ukuran dan bentuk.


"Musik ini biasanya dibuat membangunkan orang sahur. Dengan musik ini kita berharap ingat kembali jangan sampai lupa tentang masalah akidah, terutama yang ada di 57 nadzom aqidatul awam sambil mengingat kembali kembali masa-masa di pondok pesantren," imbuh Gus Dzun.


Ia mengaku, pihaknya banyak menerima komentar positif dari berbagai pengurus lembaga Madin tentang acara ini. Para pengurus lembaga, kata Gus Dzun, tahun berikutnya meminta nadzoman yang dipakai lalaran bersama adalah nadzom Imrithi.


"Karena tadi saat lalaran bersama itu selesainya sangat sebentar, kira-kira hanya 15 menit, maka tadi diulang dua kali. Secara umum Alhamdulillah acara hari ini terbilang sukses, cuaca juga cerah meskipun gerimis sebentar. Hanya sound system yang kurang keras, sehingga santri yang jauh dari panggung utama agak tidak kedengaran," tandasnya.


Editor:

Tapal Kuda Terbaru